"Dalam kurun waktu 22 tahun, Pemkot Prabumulih terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya," terangnya.
Adapun berbagai upaya yang telah dilaksanakan antara lain pembangunan rumah tidak layak huni bagi masyarakat miskin melalui dana infaq pegawai yang dikelola Baznas, dana CSR dari Perbankan, BUMN, perusahaan swasta dan instansi terkait, bantuan Pemprov Sumsel, Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR , APBD kota Prabumulih, Dana Desa, bantuan Kementerian PUPR.
"Total pembangunan rumah tak layak huni 5.540 unit," bebernya.
Pembangunan Jaringan Gas Kota mulai dari Kelurahan dan Desa lebih dari 94 persen atau sudah mencapai 46.000 SR (Sambungan Rumah).
Kota Prabumulih juga merupakan salah satu daerah dengan penurunan stunting yang terbesar di Sumsel.
"Angka stunting pada tahun 2021 sebesar 22 persen dan tahun 2022 menjadi 12,3 persen. Ini lebih rendah dari angka provinsi sebesar 18,6 persen dan Nasional 21,6 persen," lanjutnya.
Kemudian, Pemkot juga terus berupaya menurunkan angka pengangguran baik melalui pelatihan sesuai kompetensi, bantuan sarana prasarana usaha dan pengiriman tenaga kerja ke dalam negeri dan luar negeri.
"Di tahun 2021 tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,86 persen turun menjadi 5,25 persen di 2022," sebutnya. ***