Hal ini meningkatkan risiko kanker paru pada usia yang lebih muda, karena paparan asap rokok yang terus-menerus di lingkungan keluarga.
Selain asap rokok, kanker paru juga dapat disebabkan oleh faktor risiko lainnya seperti radiasi sinar X-ray, polusi udara, gas radon dari tanah, penyakit TBC, riwayat tumor dan kanker dalam keluarga, pekerja tambang, serta paparan asap dengan kandungan tobacco.
Untuk mengurangi risiko kanker paru, dr. Ermondo menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin jika memiliki risiko tersebut.
BACA JUGA:Rahasia Sehat Tanpa Bedah: Strategi Alami Mengatasi Sakit Turun Berok
Selain itu, menjauhi produk-produk yang menghasilkan asap dari pembakaran, menggunakan masker untuk menyaring polusi udara dan virus, serta berolahraga untuk memperbaiki fungsi pernapasan menjadi langkah-langkah penting yang bisa dilakukan.
Dengan pemahaman akan bahaya asap rokok dan langkah-langkah pencegahannya, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan paru-paru dan menghindari risiko terkena kanker paru yang mematikan.(ant)