LUBUKLINGGAU, BACOKORAN.COM - Sejumlah partai politik (parpol) mulai membuka penjaringan untuk bakal calon walikota dan wakil walikota Lubuklinggau.
Sejumlah bakal calon walikota dan wakil walikota Lubuklinggau juga mulai bermunculan, untuk melakukan pendaftaran.
Salah satunya Hendri Alma Wijaya atau lebih dikenal dengan sapaan HAW. Mantan penyelenggara pemilu ini, Rabu 17 Agustus 2024, terpantau awak media mengambil formulir pendaftaran calon Walikota dan Wakil Walikota Lubuklinggau di kantor Sekretariat PDI Perjuangan.
Pengambilan formulir tersebut menjadi bukti keseriusan HAW untuk maju dalam kontestasi politik di Pilkada Lubuklinggau 2024.
BACA JUGA:Banjir Bandang di Musi Rawas Utara : Dua Korban Jiwa dan Ribuan Pengungsi
BACA JUGA:Jhoni : Terima Kasih Memberikan Pelayanan Optimal kepada Masyarakat
Hal itu diungkapkannya usai mengambil formulir pendaftaran di Sekretariat PDI Perjuangan atau PDIP.
"Alhamdulillah, tadi kita sudah mengambil formulir pendaftaran," ujar HAW.
Formulir tersebut setelah disi dan dilengkapi semua persyaratannya akan segera dikembalikan.
"Tadi formulirnya sudah saya baca, sekilas ada sebagian surat pernyataan, kemudian ada surat-surat berkaitan dengan SKCK dan sebagainya, itu akan segera kita isi dan lengkapi secepatnya kalau sudah lengkap dan sudah siap kita kembalikan," kata HAW.
BACA JUGA:Pemkab OKU Terapkan WFH Bagi ASN Pasca Libur Idul Fitri
BACA JUGA:Kapolres OKU Sebut Arus Balik Aman dan Lancar
Disinggung dirinya mendaftar sebagai walikota atau wakil wali kota, dengan tegas HAW menyatakan bahwa posisi walikota atau wakil itu diserahkan kepada PDIP sebagai partai pengusung jika pendaftarannya diterima.
"Kita serahkan dan percayakan kepada PDIP, karena PDIP memiliki mekanisme sendiri dalam memutuskan siapa yang akan didukung dan diusung, partai juga tidak akan menempatkan orang yang harusnya di nomor satu diletakan di nomor dua, tentu PDIP akan menempatkan orang yang layak sesuai dengan posisinya," tegas HAW.
HAW juga memastikan dirinya akan menerima keputusan apapun dari PDIP. Baik itu ditempatkan pada posisi satu ataupun dua, bahkan kemungkinan terburukpun jika dirjnya tidak mengantongi rekomendasi/tidak terpilih sebagai kandidat yang akan diusung pun dirinya sudah siap.