BACA JUGA:Benarkah Membunuh Cicak di Bulan Ramadhan Mendapat Pahala, Simak Penjelasan Buya Yahya!
Salah satu tokoh penting dalam silsilah Kiagus adalah Kiagus Bodrowongso bin Fathahilah, yang merupakan keturunan dari pendiri Jakarta, yaitu Pangeran Jayakarta.
Meskipun garis keturunannya berasal dari Sayyid Alhusain, jasanya terhadap Kerajaan Palembang membuat keturunannya dianggap sebagai bangsawan Palembang yang dihormati dengan gelar Kiagus.
Sementara itu, gelar-gelar Raden, Kemas, dan Masagus memiliki hubungan langsung dengan pendiri Kesultanan Palembang, yaitu Kemas Abdurahman.
BACA JUGA:Rekomendasi Hiburan di Rumah Menjelang Buka Puasa, Semarakkan Suasana Ramadhan!
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dalam Kuduk Betelugh : Senjata Tradisional Kebanggaan Suku Besemah !
Gelar Kemas, yang setara untuk wanita adalah Nyimas, diberikan kepada anak-anaknya, yang kemudian mewarisi gelar Raden dan Masagus.
Secara zuriat, seluruh sultan-sultan Palembang dan masyarakat yang memegang gelar-gelar ini dapat ditelusuri hingga kepada Sultan Abdurahman Khalifatul Mukminin Siadul Iman.
Pendiri Kesultanan Palembang, Sultan Susuhunan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayyidul Imam, merupakan tokoh kunci dalam garis keturunan wong Palembang.
Beliau adalah anak dari Pangeran Sido Ing Pasarean, yang berkuasa pada masa Kerajaan Palembang.
Pasangan Tumenggung Manca Negara dan Nyai Gede Pembayaun adalah orang tua dari Pangeran Sido Ing Pasarean, yang disebut sebagai ayah dan ibu dari wong Palembang.
Namun, perjalanan garis keturunan tidak selalu lurus. Ada periode huru-hara dalam sejarah Palembang yang melibatkan konflik dalam keluarga kerajaan, seperti yang terjadi antara Pangeran Sido Ing Kenayan dan Pangeran Sido Ing Pasarean.
Namun, dengan jasa Kiagus Bodrowongso, istana berhasil diselamatkan dan tahta diserahkan kepada Pangeran Sido Ing Pasarean.
Dari perjalanan ini, dapat kita lihat bahwa asal muasal wong Palembang melibatkan perpaduan antara garis keturunan langsung dari raja dan sultan Palembang dengan tokoh-tokoh penting lainnya dalam sejarah Nusantara.
Kehadiran gelar-gelar seperti Raden, Kemas, Masagus, dan Kiagus menjadi simbol dari keragaman sejarah dan budaya Palembang yang kaya dan kompleks.
Sebuah cerita yang tidak hanya memperkuat identitas mereka, tetapi juga memperkaya narasi sejarah Nusantara secara keseluruhan.***