PRABUMULIH - Penjabat (PJ) Walikota Prabumulih, H Elman ST MM, secara resmi mengumumkan bahwa tidak akan ada acara open house atau silaturahmi bersama pada hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran 2024. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh H Elman dalam sebuah wawancara dengan wartawan beberapa waktu lalu.
Dalam pernyataannya, H Elman menjelaskan bahwa salah satu alasan utama di balik keputusan ini adalah fokus pemerintah dalam menekan inflasi di Kota Prabumulih. "Saat ini kita masih fokus menekan inflasi, jangan kita hura-hura cukup seadanya bae lah," ujarnya dengan tegas seraya mengatakan keputusan ini diambil sebagai langkah nyata dalam mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah situasi yang masih rawan.
“Selain itu, kebijakan ini juga menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengendalian inflasi dan cara mengatasi situasi ekonomi yang sulit. Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kepada warganya di tengah-tengah tantangan ekonomi yang dihadapi,” imbuhnya.
Meskipun demikian, H Elman menegaskan bahwa pihaknya tetap akan menerima kunjungan kepala dinas atau kerabat secara pribadi. "Secara pribadi lah, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Kondisi keuangan negara sedang tidak mengizinkan kita untuk berlebihan. Di saat negara sedang mengalami inflasi seperti ini, kita harus bijak dalam pengeluaran," tambahnya.
BACA JUGA:Tekan Lonjakan Harga Komoditas, Gelar Gerakan Pangan Murah
BACA JUGA:650 Toples Kue Kering Dikirim ke Jawa dan Sumbagsel
Lebih lanjut, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, H Elman juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak terlibat dalam aksi panic buying atau borong-borong. Menurutnya, stok bahan pokok di Kota Prabumulih masih cukup tersedia. "Tidak perlu panik, stok bahan pokok kita masih mencukupi. Kami secara rutin memantau kondisi di lapangan. Belilah sesuai kebutuhan, tidak perlu khawatir atau berlebihan dalam pembelian," pesannya.
Penjabat Walikota Prabumulih, H Elman ST MM, juga menegaskan komitmen pemerintah dalam menghadapi kondisi ekonomi yang tidak mudah. Langkah-langkah yang diambil diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kota Prabumulih.
Keputusan ini mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Sebagian besar menerima dengan pengertian akan alasan yang diutarakan oleh pemerintah, sementara yang lain merasa kecewa karena tradisi bersilaturahmi saat lebaran menjadi bagian penting dari budaya lokal.
“Ngapo idak dilakukan open house, inikan sudah menjadi tradisi pemerintah sebagai ajang silaturahmi samo kami Masyarakat. Kalau bukan acara open house, kami Masyarakat biaso ini kapan biso betemu langsung walikota dan main ke rumah dinas,” ujar salah seorang warga.
BACA JUGA:Jadikan Bulan Suci Ramadan Momen Pererat Silaturahmi
BACA JUGA:Masyarakat tak Boleh Terpecah karena Konflik Elit Politik
Sementara, sumber lainnya menuturkan semestinya dalam kondisi saat inilah pemerintah mengadakan open house. “Kan kalau ado open house mereka yang idak mampu, bisa ikut merayakan lebaran dengan menyantap makanan yang disiapkan pemerintah sekaligus betemu dengan pak wali,” kata sumber tersebut.
Untuk diketahui, setiap perayaan Hari Raya Idul Fitri maupun Hari Raya Idul Adha pemerintah kota (pemkot) Prabumulih selalu menggelar open house. Open house tersebut biasanya dilaksanakan di 3 titik yakni, di pendopoan rumah dinas walikota prabumulih, di rumah wakil walikota prabumulih serta di rumah sekretaris daerah (Sekda) kota Prabumulih. (abu)