Amplop-amplop tersebut dijual dalam paket-paket berisi 10 lembar dengan harga Rp10.000 per tiga paket.
Parwoko mencatat bahwa omzet penjualannya mencapai sekitar Rp300.000 selama berdagang angpau.
Salah satu pembeli, Suzianna, mengungkapkan bahwa motif angpau kartu ATM cukup menarik bagi anak-anak karena kesan kekinian dan dewasa yang ditampilkan.
BACA JUGA:Mengapa Menangis Sering Dikatakan Dapat Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya!
BACA JUGA:Membanggakan! Ini 5 Brand Makanan Asli Indonesia yang Mendunia
Menurutnya, anak-anak akan merasa senang dan bangga saat menerima angpau dengan motif yang tidak lazim seperti kartu ATM.
"Anak-anak kalau dikasih angpau Elsa, Spongebob, kayak udah biasa aja, enggak tertarik lagi. Tapi kalau modelnya kartu ATM nanti mikirnya 'wih keren nih dapatnya langsung kartu ATM tarik duit,' gitu," kata Suzianna, yang berencana memberikan angpau Lebaran untuk anak-anak di kampung halamannya, Garut, Jawa Barat.
Dengan hadirnya motif-motif unik dan menarik seperti kartu ATM dalam angpau Lebaran, tradisi memberikan hadiah uang selama Idul Fitri semakin mengalami perkembangan yang menarik.
Hal ini tidak hanya menciptakan kegembiraan bagi anak-anak penerima angpau, tetapi juga mencerminkan perubahan tren dan budaya yang terus berkembang dalam masyarakat Indonesia.***