Jay turun mengisi posisi bek tengah sisi kanan bersama Rizky Ridho dan pemain yang baru pindah ke Cerezo Osaka, Justin Hubner dan formasi tiga bek yang dimainkan STY pada laga malam itu.
Tak tegang sedikitpun, ia tanpa berlama-lama menunjukkan kelasnya di barisan pertahanan.
Tak hanya piawai memotong bola, ia juga begitu tenang ketika menguasai si kulit bundar.
Klip video paling diingat jutaan masyarakat Indonesia tentu adalah ketika ia dengan tenang memainkan bola pada menit-menit akhir saat ia menjadi last man barisan pertahanan.
Bukannya cepat-cepat menyapu bola untuk mengamankan situasi serangan balik cepat Vietnam, Jay justru unjuk gigi dengan menggocek penyerang Vietnam yang sudah percaya diri dapat memenangkan bola.
Syahdan, apa yang dilakukan Jay langsung 'menghipnotis' seisi SUGBK yang semula tegang dengan decak kagum diiringi tepuk tangan.
Positioning-nya dalam mengatur serangan juga sangat baik dimana ada satu momen pada menit ke-56 ia memulai serangan dan mengakhiri serangan itu dengan sontekan ke gawang Vietnam yang sayangnya saat itu sepakannya masih lemah.
Statistik dari @lapangbolastats berbicara pada laga itu, Jay tampil solid dengan 56 kali operan dengan akurasi 86.79 persen, melakukan tiga intersep, dua sapuan, dua tekel sukses dari tiga kesempatan, dan satu tembakan tepat sasaran.
Penampilan solidnya lalu berbuah pujian yang dilontarkan STY yang seusai laga mengatakan “Jay terlihat sangat bagus".
Seusai debut sempurnanya di SUGBK, Jay mengaku laga itu sangat emosional baginya.
Didukung puluhan ribu suporter Merah Putih di stadion kebanggaan
Tanah Air membuat Jay tak bisa berkata-kata banyak hal.
Ia hanya mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya pada suporter Indonesia malam itu.
"Sangat emosional. Kami sangat merasakan dukungan dari pendukung dan kami sangat mengapresiasinya,” papar Jay.
Kehadiran Jay Idzes di lini pertahanan Garuda bagai obat mujarab setelah pada dua laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua sebelumnya, melawan Irak dan Filipina, pertahanan Indonesia goyang dan kerap melakukan kesalahan sendiri.
Tentu sangat tertanam dibenak pencinta sepak bola Indonesia bagaimana pertahanan Merah Putih melakukan kesalahan demi kesalahan di barisan pertahanan saat dibantai 1-5 lawan Iraq di Stadion Internasional Basra, Irak, 16 November tahun lalu.