"Di Prabumulih, ada program rumah RITTA yang dibangun dari pusat, untuk masyarakat yang tidak mampu dan tidak memiliki tempat tinggal," tambahnya.
BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Kontrol Harga Bahan Pokok Melalui OPM dan GPM
Di sisi lain, Pj Walikota Prabumulih H Elman ST MM menekankan bahwa Pemerintah Kota Prabumulih terus berupaya keras untuk mengurangi kemiskinan ekstrem, menurunkan angka stunting, dan menekan inflasi.
Untuk mengatasi inflasi, Pemkot Prabumulih rutin menggelar pasar murah setiap Minggu, sambil mengawasi ketersediaan bahan pangan di pasar dan mengantisipasi kenaikan harga.
"Seperti contohnya, harga cabai yang semula 80 ribu, kini turun menjadi 45 ribu. Ini hasil dari program tanam cabai bersama dengan pemberian bibit, sebagai upaya antisipasi terhadap inflasi. Dan saya yakin, inflasi bisa diatasi dengan langkah-langkah ini," ungkap Elman.
Dalam menangani kemiskinan ekstrem, Pemkot Prabumulih menggunakan berbagai pendekatan, termasuk turun langsung ke lapangan untuk memastikan kondisi warga dan memberikan tindak lanjut yang tepat.
"Rumah yang tidak layak huni akan dibangun kembali menjadi layak huni. Kami juga memperhatikan faktor ekonomi dan kesejahteraan anak-anak," jelas Elman.
Sementara itu, terkait dengan penurunan angka stunting, Pemkot Prabumulih telah melibatkan seluruh OPD untuk memberikan makanan tambahan, melakukan pemeriksaan kesehatan, dan langkah-langkah lainnya.
"Hingga 18 Maret ini, sudah terjadi penurunan angka stunting dari 79 menjadi 61. Kami akan terus berupaya fokus pada anak-anak ini, termasuk kondisi rumah dan keluarganya," tutupnya. ***