Diabetesi tetap membutuhkan karbohidrat, yang merupakan sumber energi bagi tubuh, namun, jumlahnya perlu diatur.
BACA JUGA:Hati-hati Makan Gorengan saat Berbuka Puasa Bagi Penderita Maag
BACA JUGA:Deteksi Penyakit Dalam Tubuh Melalui Warna Urin, Yuk Cek Sekarang !
Nurchayatie tidak menyarankan sama sekali menghindari karbohidrat atau mengganti karbohidrat dengan buah, misalnya, karena makanan tersebut tidak berada pada golongan yang sama.
Pasien diabetes disarankan mengonsumsi karbohidrat sebanyak 45 sampai 65 persen dari total asupan energi, terutama karbohidrat yang berserat tinggi.
Diabetesi juga memerlukan protein, yang merupakan zat pembangun yang berperan dalam pertumbuhan dan regenerasi jaringan tubuh yang rusak.
Protein bisa dikonsumsi sejumlah 10 sampai 20 persen dari total asupan energi, jumlahnya juga perlu disesuaikan dengan kondisi pasien.
BACA JUGA:Rahasia Puasa Sukses : Kenali Pola Nutrisi Sehat yang Mampu Mengoptimalkan Kinerja Tubuh !
BACA JUGA:Manfaat Puasa untuk Lambung : Mengurangi Keparahan Maag dan GERD dengan Pola Makan Teratur !
Jika diabetesi juga mengalami gangguan ginjal maka ia bisa mengambil persentase protein terendah, yaitu 10 persen.
Selain protein, diabetesi juga membutuhkan lemak, yang berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut vitamin A, D, E dan K. Diet tanpa lemak bisa menyebabkan kekurangan vitamin tersebut.
Lemak bisa dikonsumsi sebanyak 20-25 persen dari total asupan energi. Meski bisa mengonsumsi lemak, diabetesi perlu membatasi makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans seperti susu full cream.
Zat gizi yang juga harus dipenuhi diabetesi adalah vitamin, air dan mineral, yang bisa didapatkan dari sayur dan buah.(ant)