BULAN Ramadan, sebagai bulan suci dalam agama Islam, selalu menjadi momen yang penuh dengan keberkahan dan kesempurnaan spiritual bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Pada bulan ini, umat Muslim diajak untuk memperbanyak doa kepada Allah ta'ala, karena bulan Ramadan adalah bulan di mana doa-doa dikabulkan dengan lebih mudah.
Menurut Ibnu 'Asyur dalam tafsirnya at-Tahrir wat Tanwir, ayat-ayat Al-Qur'an menegaskan kemuliaan Ramadan sebagai bulan yang penuh dengan keberkahan dan pengampunan, sehingga doa-doa yang dilakukan pada bulan ini memiliki potensi yang besar untuk dikabulkan oleh Allah.
Hal ini ditegaskan pula dalam ayat ke-185 surah Al-Baqarah.
BACA JUGA:Koridor Feeder LRT Bakal Perluas Jangkauan
BACA JUGA:Kisah Muawiyah bin Abu Sufyan (8)
Sebuah kisah yang menginspirasi adalah tentang seorang perempuan yang tunanetra pada masa Muhammad bin Sulaiman, seorang tokoh penting dalam Dinasti Abbasiyyah.
Pada malam ke-24 bulan Ramadan, terjadi suatu keajaiban yang mengubah kehidupan perempuan tersebut.
Matanya yang buta tiba-tiba sembuh, memberinya kemampuan untuk melihat dunia di sekitarnya dengan jelas.
Syu'aib bin Muhriz, seorang yang kaget mendengar kabar tersebut, memutuskan untuk memastikan kebenaran kabar tersebut dengan mendatangi perempuan tersebut di rumah Musa al-Muhtasib di Bashrah.
BACA JUGA:Mengatasi Susah Tidur Bagi Ibu yang Baru Melahirkan
BACA JUGA:Waspada Makan dan Minuman tak Sehat
Ketika tiba di rumah tersebut, perempuan tersebut meminta agar Syu'aib menunggu di depan rumah.
Ketika perempuan itu keluar, Syu'aib terkejut melihat bahwa matanya kini normal seperti tidak pernah terkena kebutaan sebelumnya.
Syu'aib pun bertanya kepadanya tentang doa apa yang telah dia panjatkan kepada Tuhan.