PALEMBANG - Seiring dengan masuknya bulan suci Ramadan, banyak dari kita yang mulai memperdalam pengetahuan agama dan menjalankan ibadah dengan lebih tekun.
Namun, di tengah semangat beribadah itu, muncul pula berbagai mitos dan kepercayaan yang kadang membingungkan.
Salah satu mitos yang kerap dibahas adalah tentang membunuh cicak di bulan puasa yang konon dapat memberikan pahala.
Namun, benarkah hal ini merupakan fakta yang diakui dalam agama Islam, ataukah hanya sekadar mitos yang berkembang di masyarakat?
BACA JUGA:Menggali Spiritualitas Lampung: Detik-detik Mendalam di Tengah Destinasi Wisata Religi
BACA JUGA:Mengapa Menangis Sering Dikatakan Dapat Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya!
Pada sejarahnya, mengapa ada anjuran membunuh cicak.
Pada Kisah Nabi Ibrahim, Ia Ingin di bakar oleh Namrud, datanglah si cicak membantu meniupkan api agar membakar Nabi Ibrahim.
Sejak itulah dikatakan bahwa membunuh cicak dapar pahala.
Namun, pada penjelasan Buya Yahya, kisah cicak yang terdahulu jangan tidak ada kaitannya dengan cicak yang sekarang.
BACA JUGA:Pariwisata Religi yang Tersembunyi: Keajaiban Makam Kawah Tekurep
BACA JUGA:Rekomendasi Hiburan di Rumah Menjelang Buka Puasa, Semarakkan Suasana Ramadhan!
"Ada riwayat seperti itu, sehingga dikatakan para ulama membunuh cicak dianjurkan, cuma dianjurkannya jika kita menjumpainya,menemuinya, bukan membuatnya. karena menurut ulama, didalam diri cicak itu sendiri terdapat penyakit- penyakit, kotoran- kotoran dan sebagainya yang tidak sehat bagi manusia", sahut Buya.
Dilanjutkan Buya, boleh membunuh cicak yang kita jumpai karena membahayakan kesehatan, bukan malah dengan sengaja mencari, dikumpulkan, lalu dibunuh untuk mendapatkan pahala.
Namun, di sisi lain, masih ada sebagian masyarakat yang percaya bahwa membunuh cicak di bulan Ramadan dapat mendatangkan pahala.