5 Besar Provinsi Penghasil Beras Nasional 2025: Sumatera Selatan Catat Kenaikan Produksi Paling Tinggi !

Kamis 02 Oct 2025 - 19:10 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

“Kenaikan produksi beras dan gabah di Sumsel adalah yang tertinggi dibandingkan lima besar provinsi produsen beras nasional. Capaian ini bukan hal mudah, tetapi hasil kerja sama yang solid antara pemerintah, petani, dan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Suwandi.

Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi daerah dengan program cetak sawah terbesar di Indonesia.

Dari total 38.000 hektare lahan yang sudah berstatus clear and clean, sebanyak 29.884 hektare sudah dikontrak pelaksanaan, sementara sisanya dalam tahap penyelesaian.

Selain OKI, program cetak sawah juga berjalan di Kabupaten Ogan Ilir dan Banyuasin.

Suwandi menegaskan bahwa keberhasilan cetak sawah tidak cukup diukur dari lahan yang berhasil dibuka, tetapi juga dari keberhasilan mengolahnya hingga siap ditanami.

“Kalau hanya dibuka tanpa diolah, lahan akan cepat ditumbuhi rumput. Indikator keberhasilan adalah ketika lahan benar-benar menghasilkan padi,” jelasnya.

Pemerintah pusat memastikan dukungan penuh untuk Sumsel, mulai dari penyediaan alat pertanian modern, irigasi, hingga mobilisasi alat berat.

Suwandi menekankan agar semua pihak bekerja ekstra keras menjelang musim hujan agar target selesai pada November 2025.

“Menteri Pertanian meyakini Sumsel bisa menjadi provinsi percontohan pertanian di luar Jawa,” ungkapnya.

Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, menyebut capaian ini sebagai bukti nyata peran Sumsel dalam ketahanan pangan nasional.

“Kita harus bersyukur karena Sumsel memiliki potensi besar. Ke depan, generasi kita tinggal mengembangkan sektor hilirnya agar nilai tambah pertanian bisa lebih tinggi,” ujarnya.

Deru juga menilai kebijakan Presiden yang melarang impor beras menjadi faktor penting yang memotivasi petani.

Dengan harga HPP padi mencapai Rp6.500 per kilogram, petani semakin terdorong meningkatkan produksi.

Program cetak sawah di Sumsel mendapat alokasi 48.000 hektare, dengan 38.000 hektare sudah masuk tahap SID (Survei Investigasi Desain).

Dari total itu, Kabupaten OKI menyumbang 18.000 hektare.

“Per September 2024, produksi gabah kering giling di Sumsel sudah naik 600 ribu ton dari target 2,9 juta ton. Dengan program IP 200 (panen dua kali setahun), peluang Sumsel naik ke posisi tiga besar nasional sangat terbuka,” papar Deru dengan optimis.

Kategori :