Jika tidak ada koordinasi dalam pemasangan, maka kualitas layanan justru akan menurun.
“Kami sangat menghargai perhatian dan komitmen Pemerintah Kota Prabumulih dalam mendukung penataan kabel optik. Ini bukan hanya soal estetika kota, tetapi juga menyangkut keselamatan publik dan kualitas layanan digital. Kabel yang rapi akan mempermudah perawatan dan meningkatkan keandalan jaringan,” jelas Jerry.
Apjatel menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dengan para penyelenggara jasa telekomunikasi. Menurut Jerry, penataan kabel harus dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan, bukan sekadar tambal sulam.
Sementara itu, Walikota Prabumulih, H. Arlan, menyambut baik inisiatif dari Apjatel.
Ia menegaskan bahwa penataan kabel optik sejalan dengan visi kota yang bersih, rapi, dan modern.
Baginya, Prabumulih harus menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola infrastruktur telekomunikasi.
“Kami mendukung penuh langkah penataan ini. Kota Prabumulih harus menjadi contoh dalam pengelolaan jaringan infrastruktur telekomunikasi. Penataan kabel optik akan meningkatkan nilai estetika kota, memberikan kenyamanan, sekaligus menjamin keamanan masyarakat,” tegas Arlan.
Lebih lanjut, Walikota menginstruksikan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk segera melakukan pendataan kabel-kabel optik yang sudah terpasang. Pemkot juga akan menggelar komunikasi intensif dengan seluruh penyelenggara jasa telekomunikasi yang beroperasi di Prabumulih.
Langkah ini diharapkan mampu menghasilkan regulasi yang jelas, mulai dari standar pemasangan, jalur yang boleh digunakan, hingga rencana jangka panjang penempatan kabel bawah tanah.
Salah satu rencana strategis yang disinggung dalam diskusi tersebut adalah pembangunan jalur khusus kabel optik bawah tanah di koridor utama kota.
Skema ini sudah banyak diterapkan di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya, dan terbukti efektif mengurangi penggunaan tiang, meningkatkan estetika, serta memperpanjang usia kabel karena terlindung dari cuaca ekstrem.
Namun, pembangunan jalur bawah tanah bukanlah pekerjaan ringan.
Diperlukan perencanaan matang, biaya yang tidak sedikit, serta koordinasi lintas sektor.
Pemerintah Kota Prabumulih bersama Apjatel masih mengkaji opsi terbaik, termasuk kemungkinan dilakukan secara bertahap.
Menurut Walikota Arlan, jalur kabel bawah tanah bisa dimulai dari ruas Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan wajah utama kota.
Jika berhasil, skema ini bisa diperluas ke jalan-jalan lainnya.