KULINER, KORANPALPOS.COM - Di antara beragam kue yang menjadi favorit masyarakat, marmer cake atau sering disebut kue marmer tetap memiliki tempat istimewa di hati banyak orang.
Dengan tekstur lembut, rasa manis yang pas dan tampilan motif berputar seperti marmer yang indah, kue ini tak jarang menjadi primadona ketika acara keluarga, hajatan hingga perayaan resmi.
Sejarah mencatat bahwa marmer cake sebenarnya berasal dari Jerman pada abad ke-19 dikenal dengan nama marmorkuchen.
Keunikannya terletak pada perpaduan adonan berwarna cokelat dan kuning yang dibuat berpola seperti marmer.
BACA JUGA:Resep Tekwan Sagu Jamur Shimeji Viral di Palembang, Kreasi Baru yang Bikin Penasaran
BACA JUGA:Es Kacang Merah: Menyegarkan Lidah dan Tradisi Kuliner Indonesia
Dari situlah nama "marmer" disematkan.
Di Indonesia, kue ini mulai populer sejak era 1970-an dan terus bertahan hingga kini bahkan di tengah banyaknya tren kue modern.
Kehadiran marmer cake dalam sebuah acara sering kali memberikan kesan nostalgia.
Banyak orang mengaitkannya dengan masa kecil ketika kue ini menjadi suguhan utama saat lebaran, arisan atau pesta ulang tahun.
BACA JUGA:Kwetiau, Mi Lebar yang Jadi Favorit Pecinta Kuliner Nusantara
BACA JUGA:Jajan Angkringan: Sensasi Kuliner Malam yang Murah dan Menggoda Lidah di Indonesia
Aroma harum mentega bercampur cokelat yang keluar dari oven masih mampu menghadirkan kenangan hangat di tengah keluarga.
Tak hanya soal kenangan, marmer cake juga digemari karena fleksibilitasnya.
Kue ini cocok disajikan di berbagai momen baik acara formal maupun santai.
Di pesta pernikahan, potongan marmer cake sering hadir sebagai salah satu pilihan dessert yang elegan.
BACA JUGA:Bolu Kojo, Kue Khas Palembang yang Sarat Tradisi dan Rasa Manis Menggoda
BACA JUGA:Ketan, Sajian Tradisional Penuh Makna dan Rasa yang Tetap Dicintai