KULINER, KORANPALPOS.COM - Indonesia dikenal sebagai negeri dengan ragam kuliner tradisional yang kaya rasa dan penuh filosofi.
Salah satu hidangan manis yang begitu melekat di hati masyarakat adalah kolak labu.
Sajian ini biasanya hadir dalam momen-momen istimewa terutama di bulan Ramadan namun sebenarnya dapat dinikmati kapan saja sebagai pencuci mulut maupun camilan sore hari.
Kolak labu merupakan makanan berbahan dasar labu kuning yang dimasak dengan santan, gula merah serta tambahan daun pandan yang menghadirkan aroma harum khas.
BACA JUGA:Resep Ikan Mujair Goreng Sambal Seruit, Hidangan Tradisional yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Es Alpukat Kocok, Minuman Kekinian Segar Kaya Nutrisi
Kuahnya berwarna cokelat keemasan dengan tekstur kental yang gurih dan manis berpadu dengan potongan labu yang lembut.
Perpaduan rasa manis alami gula merah, gurih santan serta lembutnya labu menjadikan hidangan ini bukan hanya sekadar makanan melainkan juga bentuk kehangatan budaya Nusantara.
Sejarah kolak sendiri diyakini telah ada sejak masa lalu dibawa oleh tradisi masyarakat Jawa yang gemar mengolah bahan sederhana menjadi hidangan sarat makna.
Nama “kolak” sering dikaitkan dengan kata khalaq dalam bahasa Arab yang berarti “pencipta” atau “makhluk ciptaan”.
BACA JUGA:Agar Semangka, Si Unik yang Disukai Anak
BACA JUGA:Lontong, Pelengkap Wajib dalam Hidangan Sate yang Tak Terpisahkan
Karena itu, tak heran jika kolak kerap dijadikan simbol refleksi diri dan kedekatan dengan Sang Pencipta terutama saat bulan puasa.
Kolak labu memiliki nilai gizi yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Labu kuning mengandung beta-karoten yang baik untuk kesehatan mata, vitamin C untuk daya tahan tubuh serta serat yang membantu pencernaan.
Ditambah santan sebagai sumber lemak nabati dan gula merah yang mengandung mineral sajian ini menjadi kombinasi sempurna antara rasa dan manfaat kesehatan.
BACA JUGA:Gado-Gado, Hidangan Legendaris Indonesia yang Tak Lekang oleh Waktu
BACA JUGA:Aneka Olahan Wortel, Si Oranye Sehat yang Jadi Favorit di Meja Makan