Lahat Terancam Krisis Pangan, Ribuan Hektar Sawah Tak Bisa Digarap

Minggu 11 Feb 2024 - 20:06 WIB
Reporter : Popa Delta
Editor : Dahlia

Menurut Sardi, irigasi masuk kewenangan pemerintah provinsi dan ini akan jadi prioritas.

BACA JUGA:Reses Tahap I 2024 DPRD Sumsel, Dapil I Berupaya Lindungi UMKM dari Dampak Pajak Tinggi

BACA JUGA:Reses Tahap I Tahun 2024: Anggota DPRD Dapil III, H Meri, S.Pd, Serap Keluhan Warga

Selain perbaikan irigasi, prioritas lain adalah normalisasi Sungai Air Mulak, Sungai Pangi, dan  Sungai Lingsing, guna antisipasi ancaman banjir.

Kepada warga yang tinggal di bantaran sungai, politisi Partai Hanura ini mengimbau untuk waspada banjir.

Masalah serius menghantui petani di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, karena kondisi rusaknya 7 dam irigasi yang mengakibatkan ribuan hektar sawah tidak dapat digarap.

Keluhan ini menjadi sorotan utama dalam reses tahap I tahun 2024 Dapil VII DPRD Sumsel.

Anggota DPRD Sumsel dari Dapil VII, Pipa Sardi, SE, menyampaikan keprihatinan masyarakat Lahat saat bertemu dengan mereka di sejumlah wilayah, termasuk Kecamatan Pagar Gunung, Kota Agung, dan Mulak Ulu.

Pipa Sardi menyoroti permasalahan irigasi yang menjadi fokus utama aspirasi warga.

Selain itu, dalam pertemuan dengan masyarakat, Pipa Sardi juga mencatat aspirasi terkait sektor pendidikan, khususnya kondisi SMKN 1 Mulak Sebingkai yang hanya memiliki satu gedung untuk semua aktivitas.

"Pembangunan gedung baru untuk kelengkapan seperti ruang belajar, laboratorium, dan ruang praktik sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMKN 1 Mulak Sebingkai," tambah Pipa Sardi.

Selain itu, masih banyak aspirasi yang disampaikan warga di tiap-tiap pertemuan.

Seperti aspirasi dari Desa Karang Agung Kecamatan Pagar Gunung, warga minta penerangan jalan memakai listrik tenaga surya, mobil ambulance, kendaraan pemadam kebakaran untuk kecamatan, pelebaran jalan desa, rehab masjid, 3 set prasmanan untuk desa, seragam ibu-ibu PKK dan kader posyandu, minta sumur bor, lapangan sepakbola, jalan beton ke perkebunan, bantuan untuk guru ngaji, dan sound sistem lengkap.

Aspirasi dari Desa Singapore, minta pemekaran desa, drainase, rehab masjid, ambulance, prasmanan, meja prasmanan, tenda, rabat beton jalan desa, irigasi persawahan, bangunan gedung SD, kursi 300 buah, jalan beton ke TPU, dan sumur bor.

Kemudian aspirasi dari warga Desa Karang Agung Kecamatan Kota Agung, mereka minta pipa paralon ukuran 7 inch sebanyak 100 batang untuk saluran air ke persawahan, sound sistem, drainase, rehab masjid, jalan usaha tani/jalan ke perkebunan, irigasi persawahan, tembok penahan air, perbaikan bangunan tempat pengajian anak-anak, jalan lingkar desa, embung desa, rehab jalan usaha tani Air Lempung, pembangunan puskesdes, dan ambulance.

Sedangkan di Desa Mengkenang, warga minta pelebaran jalan dari Desa Air Dingin sampai simpang Meo, rehab SD Mengkeneng, irigasi, bantuan bibit, pemasangan pipa untuk air bersih, seragam LPM, drainase jalan, jalan rabat beton ke perkebunan, pembangunan mushola, perbaikan irigasi, dan mobil ambulans. ***

Kategori :