PTPN I Bangga, Putri Karyawan Jadi Duta Bahasa Nasional

Minggu 14 Sep 2025 - 12:54 WIB
Reporter : Oma ina
Editor : Dahlia

Serangkaian sesi penjurian dilakukan tim penilai yang terdiri dari para profesional independen dengan beberapa latar belakang.

BACA JUGA:CEO Talk PTPN I, Siwi Peni Ungkap 'Trust' sebagai Modal Utama

BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan Nasional : Polsek Gunung Megang Kolaborasi dengan PTPN 7 !

Pada Malam Penganugerahan Duta Bahasa Tingkat Nasional 2025 itu, Puyu dan Azka mengenakan busana Lampung dasar putih dipadu kain tapis kombinasi merah-emas dan mahkota kopiah emas (pria) dan siger (putri) yang terlihat glamour.

Piala, piagam, dan plakat hadiah uang tunai diserahkan Istri Wakil Menteri Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nurul Mazidah Fazar Riza Ulhag.

Hadir pada acara itu, Wamendikdasmen, Prof. Atip Latipulhayat, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, dan belasan pejabat utama lain, termasuk Kepala Balai Bahasa Provinsi Lampung, Halimi Hadibrata.

Fajar Riza Ulhaq pada sambutannya menyampaikan selamat para juara dan kepada para duta bahasa yang telah mewakili provinsi mengikuti aja ini.

Ia mengaku mencermati proses seleksi dari awal dengan penuh perhatian dan sekaligus bangga karena semua duta bahasa dapat merespentasikan, mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran masing-masing dengan diksi dan kata-kata tertata baik.

"Bahasa itu representasi peradaban suata bangsa, tetapi peradaban bangsa itu sendiri," kata Fajar.

Ia menambahkan, kepada para duta bahasa harus berjalan berlandaskan Trigatra Bangun Bahasa. Yakni, utamakan bahasa Indonesia, kedua gunakan bahasa daerah, dan ketiga kuasai bahasa asing.

Usai menerima penghargaan, Putri Ayu Lestari mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan serta terima kasihnya kepada kedua orang tua.

Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Balai Bahasa Provinsi Lampung dan semua pihak yang berkontribusi sehingga dia bisa sampai pada pencapaian ini.

"Ya, alhamdulillah syukur kepada Allah SWT. Terima kasih kepada semua orang, terutama orang tua saya yang mendukung sehingga saya sampai di sini. Ini menjadi tambahan energi saya untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggai lagi. Terima kasih semuanya," kata dia.

Tak kurang, Andi Firmansyah, ayahanda Puyu juga menyampaikan hal yang sama.

Ia mengaku memberi kebebasan kepada anaknya untuk mengeksplorasi semua bidang ilmu, baik di area formal maupun di organisasi untuk mengembangkan diri dan merasakan atmosfer dinamika dunia yang sesungguhnya.

"Terima kasih kepada semua pihak. Saya bersyukur anak saya bisa berkontribusi di bidang ini. Saya memberi kebebasan dan mendorong dia untuk mengeksplorasi diri dengan aktif berorganisasi supaya tahu denyut nadi dunia nyata," kata dia.

Kategori :