JAKARTA – Popularitas kendaraan listrik terus meningkat di Indonesia.
Tidak hanya pasar mobil baru yang tumbuh, tetapi juga kendaraan listrik bekas mulai banyak diminati masyarakat.
Meski begitu, membeli mobil listrik bekas membutuhkan perhatian ekstra agar pembeli tidak salah langkah.
Direktur OLXmobbi, Agung Iskandar, menegaskan bahwa ada sejumlah aspek penting yang wajib dipertimbangkan sebelum memutuskan membeli mobil listrik bekas.
BACA JUGA:TVS Ntorq 150, Penantang Serius Skutik Jepang di Kelas 150cc
BACA JUGA:Gebrakan Baru Kawasaki, Z H2/SE 2026 Hadir dengan Teknologi Terkini
Salah satunya adalah usia kendaraan. “Mobil yang lebih muda umurnya biasanya memiliki harga lebih tinggi, performa lebih baik, serta teknologi yang lebih baru,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (12/9).
Faktor berikutnya yang tak kalah krusial adalah kondisi baterai.
Agung menjelaskan bahwa baterai merupakan komponen paling vital sekaligus paling mahal pada mobil listrik.
Oleh karena itu, calon pembeli disarankan untuk memeriksa kesehatan baterai, termasuk kapasitas dan masa garansinya.
BACA JUGA:Honda ADV160 Resmi Hadir dengan Desain Maskulin dan Fitur Canggih
BACA JUGA:Dari 1984 ke Masa Depan: Ferrari Hidupkan Testarossa dengan Teknologi Canggih
“Semakin besar kapasitas baterai, biasanya harga lebih tinggi, tetapi jarak tempuh juga lebih panjang,” jelasnya.
Selain baterai, jarak tempuh kendaraan juga perlu dicermati. Mobil dengan odometer tinggi biasanya ditawarkan dengan harga lebih murah, namun risiko kerusakan komponen ikut meningkat.
“Kalau jarak tempuh terlalu tinggi, pembeli harus siap mengeluarkan biaya tambahan untuk perawatan atau penggantian suku cadang,” kata Agung.