Presiden Prabowo Tegaskan Supremasi Sipil, GNB Desak Pembebasan Aktivis dan Mahasiswa

Jumat 12 Sep 2025 - 21:02 WIB
Reporter : Bambang Samudera
Editor : Dahlia

Falsafah Jawa barangkali bisa menjadi bingkai rasional terhadap TNI untuk memilih jalur dialogis, yakni "Menang jadi arang, kalah jadi abu".

Artinya, menang atau kalah dalam proses hukum, dengan melaporkan Ferry Irwandi ke kepolisian, justru tidak akan memberi keuntungan apa-apa bagi nama baik TNI.

Bahkan, ketika mengadukan Ferry Irwandi ke proses hukum baru sebatas rencana, sudah banyak lembaga masyarakat yang menolak keinginan tersebut.

Artinya, menempuh jalur hukum terkait pencemaran nama baik, justru kontraproduktif dengan upaya TNI menjadi lebih profesional dan fokus pada aspek pertahanan negara, setelah melewati proses politik pada era Reformasi.

Institusi TNI sempat menjadi sorotan karena,  dengan konsep dwifungsi, terlalu masuk ke dunia politik praktis selama Orde Baru.

Praktik dwifungsi itu menjadi bahan dan sasaran aksi demo mahasiswa ketika gerakan reformasi bergulir pada 1998.

Dalam perjalananya, TNI berhasil menunjukkan diri sebagai institusi yang konsisten untuk betul-betul tunduk pada keputusan politik negara. TNI tidak lagi terlibat dalam politik praktis.

Lambat laun, institusi TNI ini mendapatkan tempat di hati rakyat. Tidak hanya itu, dunia juga mengakui kehebatan TNI yang semakin profesional.

Pengakuan kehebatan militer Indonesia itu dapat kita lihat dengan terus digelarnya Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield (SGS).

Latgabma yang diprakarsai oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu, pada 2025 diikuti 6.501 personel tentara dari dari 13 negara sahabat, dengan kekuatan militer super tangguh, seperti Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Australia, Jepang, dan negara lainnya.

Pemerintah Amerika Serikat menyatakan bahwa Latgabma Super Garuda Shield menunjukkan posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam perdamaian di Kawasan Indo-Pasifik.

Bagi Kuasa Usaha ad-interim (KUAI) Amerika Serikat untuk Indonesia Peter Haymond, Latgabma Super Garuda Shield 2025 sebagai langkah konkret Indonesia dalam mengambil inisiatif sebagai mitra yang menghimpun negara-negara yang sepemikiran untuk mewujudkan tujuan menjaga perdamaian dunia tersebut.

Pengakuan lainnya terlihat ketika Presiden Prabowo Subianto diundang bersama kontingen Indonesia pada parade militer Bastille Day di Champs-Élysées, Paris, Prancis, pada pertengahan Juli 2025.

Selain itu, Presiden Prabowo Subianto juga mendapatkan undangan dari Presiden China Xi Jinping untuk menghadiri parade militer China di Beijing pada 3 September 2025.

Parade militer tersebut untuk memperingati 80 tahun kemenangan China dalam perang melawan agresi Jepang dan Perang Dunia anti-fasis.

Karena itu, terkait kasus dengan Ferry Irwandi, TNI menghadapi ujian untuk tetap memiliki nama harum di mata rakyat.

Kategori :