Presiden Prabowo Tegaskan Supremasi Sipil, GNB Desak Pembebasan Aktivis dan Mahasiswa

Jumat 12 Sep 2025 - 21:02 WIB
Reporter : Bambang Samudera
Editor : Dahlia

Saatnya TNI mengedepankan potensi komunikasi sosial (Kosmos) yang menjadi salah satu strategi menjaga keamanan negara, yakni membuka pintu dialog dengan Ferry Irwandi.

Awalnya, TNI berencana menempuh jalur hukum, dengan tuduhan pencemaran nama baik terhadap institusi TNI yang diduga dilakukan oleh Ferry Irwandi.

Ketika itu, Senin (8/9), Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) Mabes TNI Brigjen Juinta Omboh Sembiring mendatangi Direktorat Siber Polda Metro Jaya untuk berkonsultasi mengenai kemungkinan dugaan pencemaran nama baik oleh Ferry Irwandi itu dilaporkan ke aparat penegak hukum.

Atas upaya konsultasi dari TNI itu, Polda Metro Jaya menyatakan bahwa laporan untuk kasus pencernaan nama baik, sesuai keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK), tidak bisa dilakukan oleh instansi alias harus oleh perorangan.

Terlepas dari ketentuan bahwa laporan pencemaran nama baik hanya bisa dilakukan oleh perorangan, menyelesaikan masalah dengan masyarakat sipil lewat pendekatan dialogis, justru akan mengangkat nama baik TNI di mata rakyat.

Apalagi, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra juga menyarankan agar TNI membuka pintu dialog atau komunikasi dengan Ferry Irwandi.

Bahkan, Menko Kumham Impas juga menekankan agar TNI mengedepankan prasangka baik dan sikap yang terbuka.

Menghadapi kasus ini, saatnya TNI menerapkan salah satu strategi untuk mengambil hati rakyat, yakni komunikasi sosial, yang berangkat dari paradigma bahwa TNI berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Dalam urusan menarik simpati, nama harum pasukan TNI bukan hanya diakui di dalam negeri.

Di kancah internasional, yakni sebagai pasukan perdamaian PBB, prajurit kita dikenal sebagai pasukan perdamaian yang pandai dan mahir mengambil hati warga di negara penugasan.

Demikian juga dengan sikap TNI ketika membantu Polri dalam menangani aksi demonstrasi, pada akhir Agustus 2025.

Di Surabaya, seorang perwira menengah Marinir TNI Angkatan Laut (AL) tampak diterima dengan penuh riang oleh peserta aksi.

Kala itu, sang perwira mendekati para pengunjuk rasa menggunakan media air mineral yang dijual oleh pedagang asongan.

Di Jakarta, pasukan dari Kostrad TNI Angkatan Darat, Komando Pasukan Gerak Cepat atau Kopasgat TNI Angkatan Udara, termasuk Marinir, tidak berhadap-hadapan menggunakan senjata dengan para pengunjuk rasa.

Pasukan tempur itu justru berbincang santai dengan para demonstran yang berada di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Sabtu, 30 Agustus.

Secara citra, penyelesaian kasus TNI dengan Ferry Irwandi akan terlihat elegan jika dilakukan dengan pendekatan Komsos atau dialog.

Kategori :