Mobil ini memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 40 persen, sebuah angka yang cukup signifikan bagi kendaraan listrik baru.
“Proses perakitan lokal ini bukan hanya mendukung ekosistem kendaraan listrik Indonesia, tetapi juga membuka lapangan kerja serta memperkuat rantai pasok industri otomotif nasional,” jelas Andry.
Ia menambahkan, pengiriman unit kepada konsumen akan dimulai pada akhir Oktober 2025, sehingga calon pembeli sudah bisa melakukan pemesanan sejak sekarang.
BACA JUGA:Cortez Darion Hadir di Indonesia: MPV Ramah Lingkungan dengan Varian EV dan PHEV
BACA JUGA:Jetour T2 Si Monster Hybrid dari Tiongkok Resmi Hadir di Indonesia, Ini Keunggulannya
AION Indonesia tampaknya memahami bahwa salah satu kekhawatiran calon konsumen mobil listrik terletak pada daya tahan baterai.
Untuk itu, perusahaan memberikan penawaran yang cukup menggiurkan:
Lifetime Warranty (Garansi Seumur Hidup) untuk baterai
Garansi kendaraan 8 tahun atau 160.000 km
Bebas biaya perawatan 3 tahun atau 40.000 km
“Dengan paket garansi ini, kami ingin memberi rasa aman kepada konsumen bahwa AION UT tidak hanya terjangkau secara harga, tetapi juga minim biaya perawatan dalam jangka panjang,” imbuh Andry.
Secara teknis, AION UT dibekali motor listrik 150 kW yang menghasilkan torsi instan sebesar 210 Nm.
Kombinasi tersebut membuat mobil ini mampu berakselerasi dari 0–100 km/jam dalam waktu 7,3 detik, sebuah catatan yang cukup impresif untuk kendaraan compact di kelasnya.
Untuk sumber tenaganya, mobil listrik ini menggunakan baterai berkapasitas 60 kWh, yang mendukung pengisian cepat dengan standar DC Fast Charging CCS2.
Dengan sistem tersebut, pengisian daya dari 30 persen ke 80 persen bisa dilakukan hanya dalam waktu kurang dari satu jam.
Kenyamanan berkendara AION UT juga ditunjang dengan sistem pengereman modern.