Mahasiswa Wajib Punya Wawasan Bela Negara di Era Digital

Rabu 10 Sep 2025 - 20:03 WIB
Reporter : Popa Delta
Editor : Diansyah

JAKARTA - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi, menegaskan pentingnya wawasan bela negara bagi mahasiswa, terutama di era digital saat ini.

Menurutnya, kemajuan teknologi dan informasi membawa tantangan baru bagi keutuhan bangsa, termasuk ancaman dari cybercrime, disinformasi, dan propaganda.

“Dunia maya saat ini telah berada dalam rezim click bait dan dipenuhi disinformasi, fitnah, serta kebencian,” ujar Hasan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

BACA JUGA:RUU PPRT, Amanat Konstitusi untuk Keadilan Sosial

BACA JUGA:Hindari Kontroversi, Menteri Baru Diminta Hati-Hati Berbicara

Pernyataan ini disampaikannya dalam acara Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Podomoro University, Selasa lalu.

Dalam sesi “Wawasan Bela Negara,” Hasan menekankan bahwa generasi muda, khususnya mahasiswa, harus bijak dalam menghadapi era digitalisasi agar tidak terjebak pada hal-hal yang dapat menyebabkan disintegrasi bangsa.

Ia menambahkan, smartphone kini menjadi rujukan utama masyarakat dalam mencari informasi. “Setiap informasi sering dianggap benar tanpa melakukan cek dan recek. Sumber informasi sering diabaikan, apakah akun tersebut terverifikasi atau kredibel. Objektivitas pun sering tergeser oleh viralitas,” jelas Hasan.

BACA JUGA:Perombakan Kabinet: Momentum Perbaiki Politik, Hukum, dan Ekonomi Nasional

BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini, 10 September 2025: Turun Rp12.000, Jadi Rp2,074 Juta per Gram !

Ia juga mengakui bahwa pemerintah kerap mengalami dilema dalam menangkal disinformasi di dunia maya. “Melawan disinformasi ibarat mengusir burung pemakan padi. Jika dibiarkan, kerja keras pemerintah habis dimakan burung.

Tapi jika dilawan dengan keras, pemerintah dianggap membungkam demokrasi,” ungkapnya. Oleh karena itu, Hasan mengajak mahasiswa untuk cerdas dalam membaca dan menilai informasi di media sosial.

“Partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan, dengan mencari informasi dari berbagai sumber, memeriksa kredibilitas, dan tidak mudah terpengaruh informasi yang meragukan,” tambahnya.

BACA JUGA:Perombakan Kabinet: Momentum Perbaiki Politik, Hukum, dan Ekonomi Nasional

BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini, 10 September 2025: Turun Rp12.000, Jadi Rp2,074 Juta per Gram !

Kategori :