Kenaikan pada daging sapi dan ayam relatif kecil, namun cukup memengaruhi pedagang kecil serta konsumsi rumah tangga di pasar tradisional.
Komoditas bahan pokok lain yang kerap menjadi perhatian masyarakat juga mengalami perubahan harga:
Gula konsumsi: Rp18.075 per kg (turun dari Rp18.220)
Minyak goreng kemasan: Rp20.574 per liter (turun dari Rp20.921)
Minyak goreng curah: Rp17.442 per liter (turun dari Rp17.509)
MinyaKita: Rp17.373 per liter (turun dari Rp17.575)
Tepung terigu curah: Rp9.695 per kg (turun dari Rp9.820)
Tepung terigu kemasan: Rp12.851 per kg (turun dari Rp13.048)
Turunnya harga minyak goreng dan tepung diprediksi dapat menekan biaya produksi industri rumah tangga seperti UMKM kuliner maupun usaha roti dan kue.
Untuk komoditas perikanan, pergerakan harga juga fluktuatif:
Ikan kembung: Rp42.173 per kg (naik dari Rp41.519)
Ikan tongkol: Rp34.213 per kg (turun dari Rp34.437)
Ikan bandeng: Rp33.910 per kg (turun dari Rp34.615)
Garam konsumsi tercatat di harga Rp11.541 per kg, turun tipis dari Rp11.648 per kg.
Secara umum, data Panel Harga Bapanas menunjukkan bahwa harga pangan strategis nasional cenderung terkendali dengan sebagian besar komoditas mengalami penurunan.
Meski ada beberapa yang naik, seperti cabai merah keriting, daging sapi, ayam, serta ikan kembung, penurunan harga beras, minyak goreng, gula, dan cabai rawit memberi dampak positif bagi daya beli masyarakat.