Mendengarkan aspirasi masyarakat.
Memperjuangkannya menjadi kebijakan pemerintah yang nyata.
Menjalankan peran DPR RI dalam fungsi legislasi, penganggaran, serta kontrol/pengawasan agar tata kelola negara berjalan efektif, efisien, dan berdampak pada kesejahteraan rakyat.
BACA JUGA:Empati Prabowo Atas Tragedi Affan
BACA JUGA:Pastikan Pembangunan Pasar Cinde Mulai 2026
“Perjuangan PAN di legislatif tetap menjaga konsistensi terhadap tugas-tugas konstitusional agar pemerintahan dapat berjalan untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa,” lanjut Viva.
Meskipun dalam siaran pers tidak disebutkan detail alasan penonaktifan, keputusan ini muncul hanya beberapa hari setelah nama Eko Patrio dan Uya Kuya menjadi sorotan publik.
Eko Patrio menuai kritik keras usai unggahannya di media sosial TikTok dianggap tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat.
Sementara Uya Kuya juga beberapa kali dikaitkan dengan konten dan pernyataan kontroversial.
Kedua kasus ini dinilai mencoreng citra partai di mata publik.
Analis politik menilai, langkah cepat PAN ini bertujuan untuk meredam gejolak publik sekaligus menjaga citra partai di tengah meningkatnya tensi politik nasional pasca serangkaian aksi demonstrasi dan kerusuhan di beberapa daerah.
PAN juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas polemik yang terjadi.
Partai berharap keputusan ini menjadi titik balik untuk memperkuat kembali perjuangan partai di masa depan.
“Demikian siaran pers ini dibuat disertai dengan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia agar dapat menata kembali untuk perjuangan di masa depan,” tutup Viva.
Dengan penonaktifan dua figur publik yang selama ini dikenal luas di dunia hiburan, PAN menunjukkan sikap tidak kompromi terhadap kader yang dianggap mencederai marwah partai.
Ke depan, PAN menegaskan tetap fokus mengawal agenda-agenda strategis di DPR, termasuk pembahasan regulasi, pengawasan anggaran, serta memperjuangkan aspirasi rakyat agar berimplikasi nyata pada pembangunan nasional.