Letaknya yang strategis berada di jalur wisata menuju Prambanan dan Yogyakarta membuat banyak wisatawan yang singgah untuk menikmati hidangan tersebut.
Lambat laun, nama “Ayam Kalasan” melekat karena lokasi asal mula hidangan ini berada di wilayah Kalasan.
Keistimewaan kuliner ini tidak hanya terletak pada cita rasanya tetapi juga pada nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Ayam Kalasan mencerminkan kekayaan tradisi kuliner Jawa yang mengutamakan rasa seimbang antara gurih, manis dan aroma rempah.
BACA JUGA:Beragam Perlombaan Unik dari Berbagai Daerah di Indonesia Sambut Hari Kemerdekaan
BACA JUGA:Beragam Perlombaan Meriahkan Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus di Berbagai Daerah
Bahkan, hidangan ini menjadi bukti kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan bahan lokal seperti ayam kampung dan kelapa untuk menghasilkan sajian yang istimewa.
Seiring berjalannya waktu, Ayam Kalasan mulai menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.
Banyak rumah makan yang mengusung menu ini sebagai andalan bahkan ada pula yang membuka cabang di luar negeri.
Hal ini menunjukkan bahwa Ayam Kalasan bukan hanya milik masyarakat Sleman tetapi telah menjadi bagian dari warisan kuliner Nusantara yang patut dilestarikan.
BACA JUGA:Sejarah Bendera Merah Putih : Dari Simbol Perjuangan Hingga Lambang Negara
BACA JUGA:Cilok Kuah : Si Kenyal Hangat yang Kian Digandrungi Pecinta Jajanan Tradisional
Kini, Ayam Kalasan tidak hanya disajikan dalam bentuk ayam goreng kremes tetapi juga diolah dalam berbagai variasi sesuai selera pasar.
Meski demikian, resep asli yang diwariskan Mbah Suharti tetap menjadi favorit banyak orang karena keotentikannya.
Dengan sejarah panjang dan cita rasa yang tak lekang oleh waktu, Ayam Kalasan telah menjelma menjadi simbol kuliner Yogyakarta yang mendunia.
Bagi siapa pun yang berkunjung ke Sleman menikmati sepiring Ayam Kalasan seolah menjadi sebuah kewajiban untuk merasakan kehangatan dan kekayaan rasa khas Jawa.*