Harga Pertalite tetap Rp 10.000 per liter dan harga Solar tetap Rp 6.800 per liter.
BACA JUGA:Aksi Begal Makin Meresahkan, Jangan Ada Korban Lagi !
BACA JUGA:Kenaikan Gaji ASN 8 Persen. Harus Diimbangi dengan Peningkatkan Kinerja
Dipihak lain, kebijakan Pertamina untuk tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi pada bulan Februari 2024 menuai beragam tanggapan dari warga Palembang.
Aan, seorang pengguna kendaraan yang berdomisili di Kota Palembang menilai, bahwa keputusan tersebut lebih didasarkan pada faktor politik daripada pertimbangan bisnis.
"Aku merasa bahwa keputusan ini lebih kepada faktor politik daripada pertimbangan bisnis.
Pemerintah mungkin memiliki pertimbangan khusus yang mendorong Pertamina untuk tidak menaikkan harga BBM non-subsidi pada bulan ini," ujar Aan dengan nada penasaran, Kamis, 8 Februari 2024.
Senada disampaikan Mirta, pengguna kendaraan yang juga warga Kota Palembang lainnya.
Menurutnya, keputusan terkait harga BBM seringkali dipengaruhi oleh kebijakan politik. Mungkin ada pertimbangan tertentu dari pemerintah yang belum kita ketahui.
Mirta menambahkan, pentingnya pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan harga BBM non-subsidi.
“Meskipun keputusan ini dapat disesuaikan dengan berbagai faktor, namun kita selaku warga berharap agar pertimbangan yang diambil dapat menguntungkan masyarakat secara luas,” ujarnya.
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Sumsel, Dr MH Thamrin MSi angkat bicara terkait Keputusan Pertamina tersebut.
Thamrin menyampaikan keheranannya terkait keputusan Pertamina yang menetapkan untuk tidak menaikkan harga BBM non-subsidi pada bulan Februari 2024.
Thamrin menilai keputusan ini agak mengundang keheranan, terutama di tengah kondisi harga minyak dunia yang sedang tinggi dan situasi geopolitik di kawasan Timur Tengah yang potensial memicu kenaikan lebih lanjut.
“Secara umum, jika melihat kondisi global, kenaikan harga minyak dunia tampak tidak terelakkan. Namun, Pertamina justru memilih untuk tidak menaikkan harga BBM non-subsidi. Ini agak mengejutkan,” ungkap Thamrin.
Pengamat Kebijakan Publik dari Unsri ini juga menyoroti kebijakan Bansos (Bantuan Sosial) yang semakin gencar belakangan ini di tengah situasi perekonomian nasional yang belum sepenuhnya pulih.