Perburuan Liar Masih Mengancam, Mahasiswa ITB Hadirkan Motor Listrik Senyap untuk Polhut

Selasa 19 Aug 2025 - 09:34 WIB
Reporter : Koer
Editor : Yuli

Selain itu, karena menggunakan tenaga listrik, Scoutro mampu beroperasi dengan senyap.

Hal ini sangat krusial bagi Polhut yang membutuhkan operasi pengejaran diam-diam agar pelaku tidak sempat melarikan diri.

Fadhil menegaskan, penggunaan komponen elektrik juga membuat motor lebih simpel.

Tidak perlu lagi oli, tangki bensin, atau karburator, sehingga bobot kendaraan menjadi jauh lebih ringan.

Dari Bengkel ke Jalur Offroad

Motor Scoutro dibangun dari nol di sebuah bengkel di kawasan Dago Pakar, Bandung.

Proses pengerjaan memakan waktu sekitar dua bulan, dengan biaya riset dan produksi mencapai Rp40 juta.

Setelah selesai, motor ini diuji coba di jalur offroad Puncak Bintang, salah satu area populer di Bandung untuk kegiatan trail.

Hasilnya, Scoutro mampu menunjukkan performa yang menjanjikan di medan berbatu, tanah, hingga jalur menanjak.

Potensi Produksi Massal

Walaupun saat ini masih sebatas proyek tugas akhir, Fadhil mengaku terbuka untuk mengembangkan Scoutro ke tahap produksi massal jika ada pihak yang tertarik untuk bekerja sama.

Menurutnya, potensi pasar motor ini tidak hanya terbatas untuk Polisi Hutan, tetapi juga:

Unit SAR dan pemadam kebakaran hutan, yang membutuhkan kendaraan ringan dan senyap.

Pecinta offroad yang mencari motor listrik ramah lingkungan.

Unit militer atau kepolisian untuk operasi di medan berat.

Dengan semakin meningkatnya perhatian terhadap kendaraan listrik di Indonesia, Scoutro berpeluang besar menjadi salah satu inovasi otomotif lokal yang mendukung keberlanjutan lingkungan.

Kategori :