Semangat Tak Surut, Paskibraka 2025 Tetap Latihan di Bawah Hujan Jelang HUT RI ke-80

Selasa 12 Aug 2025 - 20:58 WIB
Reporter : Bambang Samudera
Editor : Dahlia

Sementara itu, calon anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tidak kuasa membendung rasa haru dan bangga karena dipercayai untuk ikut andil dalam mengibarkan Sang Dwiwarna, bendera Merah Putih, pada HUT Ke-80 RI, Minggu (17/8).

Matthew Farel, calon Paskibraka perwakilan Papua Tengah, mengaku telah menaklukkan banyak tantangan hingga bisa mencapai panggung nasional.

Perjuangan yang membuahkan hasil itu membuat Matthew diselimuti rasa syukur.

“Perasaan dari Nabire ke Jakarta sangat terharu, rasa bangga, orang tua tersenyum,” kata Matthew di sela-sela latihan gabungan di Taman Wiladatika, Depok, Jawa Barat, Senin (11/08/2025).

Menjadi Paskibraka merupakan mimpi yang terkabul untuk Matthew. Dia terinspirasi menjadi pengibar bendera dari kakak kelasnya.

Ia pun mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paskibra di sekolah untuk mengasah kemampuan.

“Ada rasa terharu, kayak, waktu dulu itu macam rasa, ih, macam rasa tidak bisa, begitu, masuk nasional, macam rasa, ah, mungkin sampai di provinsi saja, tapi mungkin Tuhan sudah atur jalannya sampai di nasional,” ujarnya.

Bagi Matthew, bendera Merah Putih bukan sekadar kain belaka. Sang Dwiwarna itu, tuturnya, melambangkan perjuangan bangsa Indonesia.

“Itu bukan sekadar kain, maksudnya, kita harus menghargai perjuangan-perjuangan bangsa Indonesia, pahlawan-pahlawan yang telah berkorban, banyak jiwa yang telah gugur di medan perang waktu dulu,” kata dia.

Selama menjalani pelatihan, Matthew mengaku mendapatkan banyak materi terkait nilai-nilai Pancasila.

Tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga di dalam keseharian saat bercengkerama dengan sesama calon Paskibraka.

Dengan kawan sekamar asal Jawa Barat, Matthew sering bertukar cerita perihal budaya dan adat istiadat.

Cerita keberagaman itu menggerakkan Matthew untuk mengajak generasi muda Indonesia lainnya agar menghargai perbedaan.

“Kita harus sama-sama [menghargai] karena kita Indonesia. Kita itu dibekali bhinneka tunggal ika, berbeda-beda tapi tetap satu,” ucapnya.

Kebanggaan yang sama juga menyeruak dari wajah Alya Zahra Khalisah, calon Paskibraka perwakilan Riau. Betapa tidak, Alya berhasil menjadi Paskibraka pertama dari kampungnya.

“Saya senang sekali. Hampir… sudah menangis orang tua saya, menangis semuanya, terharu. Keluarga saya itu sudah tidak bisa diutarakan lagi,” kata Alya ditemui di lokasi yang sama.

Kategori :