Lebih lanjut Yandi menjelaskan, orientasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah program strategis untuk membekali PPPK agar memahami tugas, tanggung jawab, dan peran mereka sebagai aparatur negara.
Selama mengikuti orientasi, peserta akan diberikan materi tentang pengenalan organisasi, nilai-nilai dasar ASN, sistem pemerintahan, budaya organisasi, hak dan kewajiban PPPK, dan adaptasi lingkungan kerja.
“Selama orientasi, para PPPK akan menerima materi yang mencakup nilai-nilai dasar ASN, struktur dan sistem pemerintahan, fungsi instansi, etika kerja, integritas, hingga pemahaman mengenai hak dan kewajiban sebagai PPPK. Semua ini diatur dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi PPPK,” jelasnya.
Berdasarkan agenda yang disusun BKPSDM Kota Prabumulih, materi pelatihan dalam orientasi PPPK ini meliputi penguatan karakter ASN, pengelolaan kinerja, pelayanan publik prima, anti korupsi dan good governance, penguasaan teknologi informasi, serta pengelolaan administrasi pemerintahan.
Lebih lanjut, Yandi juga menyampaikan pesan khusus dari Wali Kota Prabumulih, H Arlan, bagi seluruh peserta orientasi agar mengikuti orientasi dengan serius hingga selesai. “Pak Wali Kota berpesan agar seluruh PPPK mengikuti orientasi ini dengan serius. Ini adalah bekal awal yang sangat penting untuk menunjang kinerja ke depan. Disiplin, semangat belajar, dan kesiapan beradaptasi sangat dibutuhkan agar bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ungkap Yandi.
Masih kata Yandi, Wali Kota H Arlan menegaskan bahwa keberadaan PPPK merupakan salah satu strategi Pemkot dalam memperkuat pelayanan publik. Oleh karena itu, pembekalan awal melalui orientasi ini menjadi langkah penting agar setiap pegawai mampu bekerja sesuai visi dan misi pemerintah daerah.
Pemkot Prabumulih berharap, usai menjalani orientasi ini, seluruh PPPK dapat segera menyesuaikan diri di tempat kerja masing-masing. Mereka diharapkan menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan publik yang cepat, tepat, dan transparan.
Yandi menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan kinerja PPPK pasca-orientasi, termasuk melakukan evaluasi secara berkala. Hal ini untuk memastikan bahwa materi dan nilai-nilai yang disampaikan selama pelatihan benar-benar diimplementasikan di lapangan.
“Orientasi ini hanya langkah awal. Tantangan sebenarnya ada saat mereka sudah bertugas di unit kerja masing-masing. Semoga pembekalan ini dapat menjadi bekal untuk bekerja lebih baik,” tutupnya.