Terdapat tiga jenis Bakmi Jawa yang paling populer, yaitu:
Bakmi Godhog – Mie rebus berkuah dengan rasa gurih khas, disajikan panas-panas.
Bakmi Goreng – Mie digoreng kering dengan sedikit kuah, rasa lebih manis dan pekat.
Bakmi Nyemek – Gabungan antara godhog dan goreng, bertekstur lembap dengan kuah yang tidak terlalu banyak.
Aroma asap dari masakan yang dimasak menggunakan arang juga menjadi keunikan tersendiri yang membuat Bakmi Jawa sulit ditandingi.
Di beberapa daerah, ada warung Bakmi Jawa yang telah berusia puluhan tahun dan tetap menjadi primadona. Sebut saja Bakmi Kadin di Yogyakarta, yang sudah ada sejak 1947. Atau Bakmi Pak Pele yang kerap ramai hingga tengah malam.
Di luar Yogyakarta, warung-warung Bakmi Jawa pun menjamur. Di Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Medan, kuliner ini mudah ditemui, baik di kaki lima, food court, maupun restoran khusus masakan Jawa.
Lebih dari sekadar makanan, Bakmi Jawa mengandung filosofi kehidupan Jawa. Proses memasaknya yang lambat, satu per satu per porsi, menunjukkan kesabaran dan perhatian terhadap detail. Inilah yang membuat rasa Bakmi Jawa terasa lebih ‘personal’ dibanding masakan cepat saji.
Menurut sejumlah pengamat kuliner, menjaga tradisi kuliner seperti Bakmi Jawa penting untuk melestarikan identitas budaya. Di tengah arus globalisasi, makanan tradisional seperti ini menjadi pengingat akar budaya lokal yang kaya.
Selain menjadi ikon kuliner, Bakmi Jawa juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Banyak UMKM di sektor kuliner mengandalkan Bakmi Jawa sebagai produk andalan. Dengan modal yang relatif kecil dan bahan yang mudah diperoleh, bisnis Bakmi Jawa bisa menjadi ladang penghasilan yang menggiurkan.
Apalagi, tren wisata kuliner yang terus meningkat turut mendorong pertumbuhan usaha ini. Wisatawan lokal maupun mancanegara banyak yang mencari pengalaman makan Bakmi Jawa sebagai bagian dari perjalanan budaya mereka.
Untuk menikmati Bakmi Jawa yang otentik, perhatikan beberapa hal berikut:
Pilih warung yang memasak langsung per porsi, bukan dalam jumlah besar sekaligus.
Cari warung yang masih menggunakan anglo atau arang untuk memasak.
Tambahkan sambal dan acar sebagai pelengkap rasa.
Nikmati di tempat agar aroma dan sensasi hangatnya tetap terasa maksimal.