PALEMBANG - Provinsi Sumatera Selatan mencatatkan inflasi pada Juli 2025 sebesar 0,14% (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,08% (mtm).
Secara tahunan, inflasi Sumsel juga menunjukkan tren peningkatan menjadi 2,88% (yoy) dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,44% (yoy), namun tetap berada dalam rentang sasaran inflasi nasional sebesar 2,5±1%.
Perkembangan tersebut juga sejalan dengan inflasi nasional yang juga meningkat menjadi sebesar 2,37% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 1,87% (yoy).
Pada bulan laporan, inflasi mengalami peningkatan yang dipicu oleh naiknya harga sejumlah komoditas pangan strategis, seperti bawang merah, tomat, cabai rawit, dan daging ayam ras dengan andil secara berturut-turut adalah sebesar 0,10% (mtm), 0,06% (mtm), 0,05% (mtm), 0,04% (mtm).
BACA JUGA:Sumsel Berhasil Raup Rp 5,4 Miliar dari Ekspor 32 Ton Paha Kodok ke Prancis
BACA JUGA:Ingatkan Aturan Tiket Kereta untuk Anak
Kenaikan harga bawang merah, tomat, dan cabai rawit disebabkan oleh menipisnya pasokan sebagai dampak dari penurunan produksi dan gangguan cuaca di daerah sentra.
Sementara itu, harga daging ayam ras turut terdorong naik seiring dengan meningkatnya Harga Pokok Penjualan (HPP) jagung, yang merupakan bahan baku utama pakan ternak, ditambah dengan kenaikan permintaan selama libur sekolah.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus memperkuat koordinasi dan sinergi dalam menjalankan strategi pengendalian inflasi melalui pendekatan 4K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.S
ejumlah langkah konkret telah dilakukan, mulai dari operasi pasar murah untuk menjaga daya beli, hingga inspeksi mendadak (sidak) ke produsen, distributor, dan pasar guna memastikan kesesuaian harga dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) serta ketersediaan stok.
Selain itu, Bank Indonesia juga telah memfasilitasi kerja sama antar daerah (KAD) Pemerintah Kota Palembang dengan Pemerintah Kabupaten Subang untuk pemenuhan komoditas pangan.
BACA JUGA:Ajak Warga Beralih ke Sistem Pembayaran QRIS
BACA JUGA:Borong Kain Khas Sumatera Selatan, Selvi Gibran Dukung Penuh Perajin Lokal
Upaya ketahanan pangan ini turut diperkuat dengan peluncuran Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) 2025, yang terdiri atas tiga program utama, yaitu GSMP Menyapa Lingkungan Desa (Menyala) untuk rumah tangga dan Kelompok Wanita Tani (KWT), GSMP Goes to Panti Sosial, dan GSMP Goes to Office yang menyasar seluruh OPD di Sumatera Selatan.
Adapun kelancaran distribusi didukung oleh subsidi biaya angkut dari berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia, BUMN, BUMD, perbankan, dan sektor swasta.