Penurunan pada daging sapi dan kerbau menunjukkan adanya stabilisasi pasokan.
Terutama setelah beberapa importir kembali meningkatkan volume stok dari India dan Australia.
Di sisi lain, naiknya harga ayam kemungkinan dipengaruhi oleh permintaan dari sektor rumah makan dan perhotelan yang mulai pulih.
Komoditas minyak goreng menjadi perhatian karena menjadi kebutuhan pokok harian. Tiga jenis minyak goreng tercatat turun harga secara bersamaan:
Minyak goreng kemasan: Rp20.359/liter (turun dari Rp20.883/liter)
Minyak goreng curah: Rp17.135/liter (turun dari Rp17.505/liter)
Minyakita: Rp17.277/liter (turun dari Rp17.842/liter)
Sementara itu, gula konsumsi tercatat naik tipis menjadi Rp18.261/kg, dari posisi sebelumnya Rp18.254/kg.
Turunnya harga minyak goreng, terutama jenis Minyakita, menunjukkan upaya stabilisasi distribusi oleh pemerintah berjalan cukup efektif.
Stok dari pabrik mulai tersebar ke ritel modern dan pasar tradisional, walau sempat mengalami hambatan di beberapa daerah akibat distribusi pasca-lebaran.
Beberapa komoditas pokok lainnya juga menunjukkan tren turun harga:
Jagung tingkat peternak: Rp5.605/kg (turun dari Rp6.286/kg)
Kedelai biji kering impor: Rp10.793/kg (turun dari Rp10.814/kg)
Tepung terigu curah: Rp9.495/kg (turun dari Rp9.763/kg)
Tepung terigu kemasan: Rp12.883/kg (turun dari Rp12.959/kg)
Garam konsumsi: Rp11.376/kg (turun dari Rp11.581/kg)