Alergi terhadap telur tidak hanya sekadar tidak boleh makan telur, tetapi juga tidak disarankan untuk menggunakan masker wajah dari putih telur.
Hal ini dapat menimbulkan sejumlah gejala, seperti kulit gatal, biduran, muncul ruam, dan sesak napas sesaat setelah mengoleskan masker putih telur ke wajah.
Selain reaksi alergi, masker putih telur juga dapat menimbulkan iritasi pada kulit wajah, terutama jika digunakan setiap hari.
Iritasi ini bisa terjadi pada siapa saja, sekalipun kamu tidak memiliki alergi maupun intoleransi telur.
Iritasi kulit akibat penggunaan masker putih telur dapat memunculkan beberapa gejala, seperti kemerahan, kulit gatal, dan munculnya benjolan kecil setelah mengoleskan masker putih telur ke wajah.
Jika hal ini terjadi, sebaiknya segera bilas wajah sampai bersih.
2. Gejala Intoleransi Telur
Masker putih telur untuk wajah juga menimbulkan gejala intoleransi telur, seperti peradangan dan rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.
Meski hanya berupa masker wajah, namun penggunaannya berisiko menyebabkan putih telur masuk ke dalam mulut meski hanya dalam jumlah kecil.
3. Infeksi Kulit
Masker putih telur untuk wajah juga dapat menyebabkan infeksi kulit.
Efek samping ini bisa terjadi saat mengoleskan masker putih telur ke kulit wajah yang terdapat luka. Pasalnya, bakteri bisa masuk ke dalam tubuh melalui luka dan menyebabkan infeksi. Akibatnya, proses penyembuhan luka menjadi lebih lama.
4. Infeksi Salmonella
Selain infeksi kulit, bahaya lain menggunakan masker putih telur untuk wajah adalah menimbulkan infeksi bakteri Salmonella.
Salmonella sendiri adalah bakteri yang terdapat di dalam telur mentah.
Saat menggunakan putih telur sebagai masker, dikhawatirkan tetesan dari telur mentah tersebut bersamaan dengan bakteri Salmonella di dalamnya tidak sengaja masuk ke dalam mulut hingga menimbulkan infeksi pencernaan.