PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru, memberikan apresiasi tinggi terhadap peran Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Kiai Marogan dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berakhlak di Sumsel.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri Milad ke-15 Ponpes tersebut sekaligus membuka perkuliahan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas PTIQ Jakarta wilayah Sumsel, yang digelar di kawasan Marogan Paradise, Talang Betutu, Kecamatan Sukarami Palembang, Sabtu (19/7).Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menilai, kiprah pembina Ponpes Kiai Marogan, KH. Masagus A.
Fauzan Yayan, sangat nyata dalam mencetak generasi berilmu dan berakhlak. Ia menyebut, pembangunan sejati tidak hanya menyangkut aspek fisik, melainkan juga pembangunan nonfisik yang menyentuh moral dan karakter generasi muda.
"Bangun itu ada fisik dan nonfisik. Kita membangun fisik luar biasa, tapi kalau tidak dibarengi dengan pembangunan nonfisik seperti akhlak, maka akan timpang. Harus ada keseimbangan," ujar Herman Deru.
BACA JUGA:Dukung Aplikasi Digital “Bawa Oleh” untuk UMKM Lokal
BACA JUGA:Siap Ambil Bagian dalam Pengelolaan Wisata Punti Kayu
Gubernur juga mengingatkan pentingnya kesiapan SDM dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk pesatnya perkembangan teknologi dan hadirnya kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, kemampuan intelektual tanpa akhlak justru dapat membawa ancaman.
"Kemajuan teknologi ini luar biasa. Kalau tidak dibarengi dengan karakter yang kuat dan nilai-nilai moral yang baik, maka akan berbahaya. SDM kita harus punya kecerdasan sekaligus budi pekerti luhur," tegasnya.
Herman Deru mengungkapkan kebanggaannya dapat terus hadir dalam kegiatan-kegiatan yang digelar Ponpes Kiai Marogan. Ia merasa memiliki kedekatan emosional dengan pesantren tersebut karena konsistensinya membina generasi Qurani.
"Aku haru peristiwa hari ini, karena sejak dulu aku tidak pernah absen hadir dalam kegiatan Ponpes ini. Ini adalah momen yang selalu aku tunggu," ucapnya haru.
BACA JUGA:LRT Sumsel Layani 2,22 Juta Penumpang hingga Semester I Tahun 2025
BACA JUGA:Cepat Tanggap Tangani Isu Perempuan dan Anak
Ia juga mengakui, bahwa ide awal pembentukan program rumah tahfidz yang telah berkembang di Sumsel, terinspirasi dari sosok KH. Masagus A. Fauzan Yayan. Program ini telah digagas sejak sebelum dirinya menjabat sebagai Gubernur.
"Beliau adalah inspirator saya. Bahkan sebelum saya jadi Gubernur, saya sudah punya niat membentuk rumah tahfidz. Saat itu kami memulainya di Bukit Siguntang," kenangnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur memberikan beasiswa UKT kepada lima mahasiswa Fakultas Tarbiyah Universitas PTIQ Jakarta wilayah Sumsel. Bantuan itu diberikan atas nama almarhumah Hj. Percha Leanpuri untuk mendukung pendidikan mereka hingga delapan semester.