KORANPALPOS.COM – Dalam rangka menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO), Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBPPPA) Kota Prabumulih menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis di Fave Hotel Prabumulih pada Kamis, 17 Juli 2025.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Asisten III Setda Kota Prabumulih, Amilton, dan dihadiri oleh Kepala DP2KBPPPA Kota Prabumulih, Eti Agustina SKM MM, serta Plt Kadinkes Kota Prabumulih, Joko Listiyono SKM MM.
Turut hadir pula 50 orang peserta yang berasal dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Prabumulih, perwakilan PKK, para guru, dan tokoh masyarakat yang menjadi ujung tombak dalam menyampaikan pesan-pesan edukatif kepada masyarakat.
BACA JUGA:Diisukan Mangkrak, Pembangunan GSC Martapura Akan Dilanjutkan
BACA JUGA:Rumah Panggung Petani di Lubuk Keliat Ludes Terbakar Diduga Akibat Korsleting Listrik
Dalam sambutannya, Asisten III Setda Kota Prabumulih, Amilton menekankan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak bukan hanya persoalan individu, tetapi merupakan tanggung jawab bersama yang harus mendapat perhatian serius dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah.
Ia menyampaikan bahwa kasus kekerasan, sekecil apapun bentuknya, harus dicegah sedini mungkin.
“Sosialisasi ini sangat penting, dan semestinya menjadi perhatian utama Pemerintah Kota Prabumulih. Kita tidak ingin kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi di kota kita yang kita cintai ini,” ujar Amilton.
BACA JUGA:Ratusan Offroader Bakal Ramaikan Bhayangkara Adventure Offroad 2025 Polres Prabumulih
BACA JUGA:Feby Deru Santuni Anak Yatim dan Kaum Dhuafa di Momen Tahun Baru Islam 1447 H
Amilton juga menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan aparatur pemerintahan mengenai pentingnya perlindungan terhadap kelompok rentan seperti perempuan dan anak.
Ia berharap, peserta yang hadir dapat menjadi agen perubahan dan menyebarkan informasi yang diperoleh kepada masyarakat di lingkungan tempat tinggal dan tempat kerja masing-masing.
“Kita libatkan ibu-ibu PKK, guru-guru, dan OPD terkait agar setelah mengikuti kegiatan ini, mereka dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menyampaikan informasi dan edukasi pencegahan kekerasan,” katanya lagi.
BACA JUGA:Sumsel Siap Sukseskan Pornas XVII KORPRI 2025, Sekda Edward Candra Pastikan Persiapan Dimatangkan
BACA JUGA:Bupati Edison Serahkan Santunan kepada 163 Anak Yatim Piatu