Adapun tepung terigu kemasan justru turun menjadi Rp12.500 per kg dari Rp12.921 per kg.
Harga jagung pakan ternak juga mengalami penurunan signifikan menjadi Rp5.886 per kg dari sebelumnya Rp6.172 per kg, yang berpotensi memberikan ruang efisiensi bagi sektor peternakan, khususnya peternak ayam dan sapi.
Untuk komoditas ikan, terjadi fluktuasi yang cukup mencolok:
Ikan kembung naik menjadi Rp45.136 per kg (sebelumnya Rp41.404 per kg)
Ikan tongkol naik ke Rp37.630 per kg (sebelumnya Rp34.384 per kg)
Ikan bandeng turun menjadi Rp43.091 per kg (sebelumnya Rp43.843 per kg)
Komoditas garam konsumsi juga mengalami penurunan menjadi Rp10.288 per kg dari sebelumnya Rp11.659 per kg.
Sementara itu, daging kerbau beku (impor) mengalami penurunan signifikan menjadi Rp90.000 per kg dari sebelumnya Rp105.536 per kg.
Komoditas ini biasanya digunakan sebagai alternatif daging sapi untuk kebutuhan industri dan UMKM.
Kepala Divisi Harga dan Pasar Bapanas, Indra Sugiharto, menjelaskan bahwa data ini sangat penting untuk mendukung pengambilan keputusan, baik oleh konsumen, pedagang, hingga pengambil kebijakan.
"Bagi konsumen, informasi ini bisa membantu mereka merencanakan pengeluaran rumah tangga. Bagi pelaku usaha dan petani, data ini memberi gambaran tentang kondisi pasar, serta bisa menjadi dasar untuk penyesuaian produksi dan distribusi," ujarnya.
Indra juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kepentingan konsumen dan produsen.
Salah satu ibu rumah tangga di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengaku senang dengan penurunan harga cabai dan bawang.
Kondisi harga pangan nasional yang lebih stabil saat ini patut diapresiasi, meskipun tantangan ke depan masih besar, terutama menghadapi potensi cuaca ekstrem El Nino yang bisa berdampak pada produksi pertanian.
Bapanas bersama kementerian dan lembaga terkait akan terus memantau serta menyiapkan kebijakan antisipatif untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.