Sistem komunikasi internal dan eksternal juga sangat diperhatikan.
Dilengkapi radio taktis VHF/UHF, kendaraan ini dapat menjaga komunikasi antar pasukan dan markas induk secara real-time.
Beberapa varian bahkan mendukung drone integration untuk memantau kondisi sekitar tanpa menurunkan pasukan ke lokasi berbahaya.
5. Karya Anak Bangsa: PT Jala Berikat Nusantara Perkasa (J-Force)
Di balik pengembangan rantis ini adalah perusahaan nasional bernama PT Jala Berikat Nusantara Perkasa, lebih dikenal dengan merek J-Force.
Perusahaan ini sudah lama berkecimpung dalam pembuatan kendaraan militer dan pertahanan.
Rantis ILSV APC 4.5 adalah salah satu mahakarya mereka yang paling diperhitungkan. Proses perancangannya melibatkan insinyur lokal dan prajurit TNI sebagai konsultan penggunaan di lapangan. Sinergi ini membuat kendaraan benar-benar sesuai dengan kebutuhan nyata di medan operasi.
Dengan tingkat komponen lokal (TKDN) yang tinggi, ILSV APC 4.5 J-Force bukan hanya menjawab kebutuhan alutsista, tetapi juga mendorong industri nasional dan penciptaan lapangan kerja.
6. Menyasar Pasar Domestik dan Ekspor
ILSV APC 4.5 J-Force awalnya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan TNI dan Polri.
N amun, keunggulan yang ditawarkan menarik minat dari negara lain, terutama dari kawasan Asia Tenggara, Afrika, dan Timur Tengah.
Beberapa negara disebut telah menyatakan ketertarikan untuk menguji coba rantis ini dalam misi PBB (peacekeeping). Hal ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memasuki pasar ekspor kendaraan militer global, sekaligus memperkuat posisi strategis di bidang pertahanan.
7. Inovasi Berkelanjutan dan Upgrade Sistem
J-Force tidak berhenti di satu model. Perusahaan ini memiliki roadmap jangka panjang untuk terus mengembangkan ILSV dalam berbagai varian—mulai dari varian komando, ambulans medan, hingga mobile radar atau drone carrier.
Salah satu keunggulan besar dari platform ILSV adalah sifatnya yang modular. Artinya, pelanggan bisa menyesuaikan kendaraan sesuai kebutuhan operasi, dari jenis perlindungan, peralatan komunikasi, hingga sistem senjata.
ILSV APC 4.5 juga mendukung pembaruan perangkat lunak dan integrasi sistem digital, menjadikannya siap untuk diterapkan dalam konsep Network-Centric Warfare di masa depan.