Kecepatan maksimum sekitar 60–70 km/jam
Kapasitas penumpang 2 hingga 4 orang tergantung varian
Baterai lithium-ion yang dapat diisi menggunakan listrik rumah tangga (220V)
Dimensi kecil sehingga mudah parkir dan lincah di jalan sempit
Desainnya minimalis namun futuristik, dengan tampilan seperti kombinasi antara microcar dan kei car Jepang.
Hal ini menjadikan MESA ideal untuk digunakan sebagai kendaraan harian di lingkungan perkotaan yang padat dan sempit.
Produksi Lokal, Teknologi Nasional
Yang membuat mobil listrik MESA semakin spesial adalah proses produksinya yang sepenuhnya dilakukan di dalam negeri.
PT Marlip Indo Mandiri mengandalkan tenaga kerja lokal, teknologi hasil pengembangan sendiri, serta mengadopsi komponen-komponen dalam negeri sebanyak mungkin.
Beberapa komponen seperti body, sasis, sistem suspensi, bahkan sebagian kontrol elektronik dikembangkan langsung oleh Marlip. Hal ini merupakan langkah penting menuju kemandirian otomotif nasional, terutama di era transisi menuju elektrifikasi.
Menurut pihak Marlip, mereka tengah menyiapkan fasilitas produksi skala kecil-menengah yang mampu merakit ratusan unit MESA per bulan.
Target awalnya adalah menjangkau pasar lokal dan memperkenalkan MESA sebagai alternatif kendaraan listrik murah dan fungsional untuk masyarakat menengah.
Segmen Pasar: Mobil Listrik Murah dan Efisien
Berbeda dengan mobil listrik yang saat ini didominasi segmen menengah atas seperti Wuling Binguo EV, Hyundai Ioniq, atau Toyota bZ4X, MESA hadir di kelas yang belum banyak digarap: kendaraan listrik ekonomis untuk mobilitas jarak dekat.
Harga jual MESA diperkirakan akan berada di kisaran Rp 80 juta – Rp 120 juta, menjadikannya salah satu mobil listrik termurah di Indonesia.
Ini tentu akan menarik bagi pelaku UMKM, ojek daring, perusahaan logistik skala kecil, hingga perorangan yang ingin beralih ke kendaraan tanpa emisi dengan biaya terjangkau.