Karena rendah kalori dan mengenyangkan, jeli sering dijadikan alternatif cemilan sehat bagi mereka yang sedang menjalani program diet.
Beberapa jenis agar-agar mengandung kolagen alami yang baik untuk kesehatan kulit dan sendi.
Namun, perlu diingat bahwa es jeli yang terlalu banyak mengandung gula dan susu kental manis sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah wajar, terutama bagi penderita diabetes atau mereka yang sedang mengurangi asupan gula.
Kreativitas para pelaku UMKM dan penjual minuman membuat es jeli kini hadir dalam berbagai varian.
Beberapa kreasi populer antara lain:
Es Jeli Buah Tropis: Menggunakan campuran jeli dengan potongan buah seperti mangga, nanas, semangka, dan melon.
Es Jeli Susu Keju: Inovasi kekinian yang memadukan jeli dengan susu segar dan topping keju parut.
Es Jeli Matcha dan Cokelat: Memadukan jeli dengan rasa matcha (teh hijau Jepang) atau cokelat untuk pasar anak muda.
Es Jeli Serut Thai Tea: Kombinasi es serut dengan sirup Thai Tea dan jeli warna-warni, cocok untuk penikmat rasa manis gurih khas Thailand.
Inovasi ini tak hanya meningkatkan daya tarik visual dan rasa, tapi juga membuka peluang bisnis baru di bidang minuman kekinian.
Es jeli bisa menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin memulai usaha dengan modal kecil.
Bahan-bahannya murah dan mudah didapat di pasar tradisional maupun supermarket. Proses pembuatannya pun cukup sederhana dan tidak memerlukan peralatan mahal.
Dengan modal kurang dari Rp200.000, seseorang sudah bisa memulai usaha es jeli kecil-kecilan di depan rumah atau membuka booth di pusat keramaian.
Harga jualnya yang berkisar antara Rp5.000–Rp15.000 per porsi juga sangat terjangkau, sehingga mudah diserap pasar.
Banyak pelaku UMKM yang menggabungkan es jeli dengan minuman kekinian lain seperti boba, jelly drink, hingga bubble tea untuk menarik minat pelanggan.
Agar es jeli terlihat lebih menarik dan menggoda, berikut beberapa tips penyajian: