Beras premium naik menjadi Rp16.666 per kg, dari sebelumnya Rp15.993 per kg.
Sementara beras medium melonjak lebih tinggi, kini di harga Rp15.148 per kg dari Rp14.272 per kg.
Bahkan, beras SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan) yang digelontorkan pemerintah juga ikut naik ke Rp12.625 per kg, dibanding hari sebelumnya Rp12.535 per kg.
BACA JUGA:Harga Pangan 18 Juni 2025: Bawang Merah Rp42.045, Cabai Rawit Tembus Rp51.140 per Kilogram !
BACA JUGA:Harga Pangan 15 Juni 2025: Bawang Merah Rp39.090, Cabai Rawit Rp48.536 per Kilogram !
Kondisi ini mengindikasikan tekanan pada pasokan beras nasional di tengah masih berlangsungnya transisi musim tanam.
Jika tidak segera diintervensi, tren ini bisa mendorong inflasi pangan lebih jauh dalam beberapa pekan mendatang.
Di sektor protein hewani, harga daging sapi murni justru mengalami penurunan menjadi Rp131.138 per kg, dari sebelumnya Rp135.088 per kg.
Penurunan ini dinilai memberikan opsi lebih terjangkau bagi konsumen menjelang pekan-pekan terakhir liburan sekolah.
Namun, harga daging ayam ras justru naik menjadi Rp35.892 per kg, dari sebelumnya Rp35.311 per kg.
Begitu pula dengan telur ayam ras yang kini berada di level Rp30.290 per kg, dari sebelumnya Rp29.476 per kg.
Kenaikan harga pada produk unggas bisa dipengaruhi oleh lonjakan permintaan dari kalangan industri makanan skala kecil-menengah dan kegiatan sosial di masyarakat.
Di sisi komoditas olahan, harga minyak goreng kemasan turun tipis menjadi Rp20.716 per liter, dibanding sebelumnya Rp20.883 per liter.
Sedangkan MinyaKita, yang menjadi produk minyak subsidi, juga mengalami koreksi harga menjadi Rp17.085 per liter, dari sebelumnya Rp17.579 per liter.
Sebaliknya, minyak goreng curah mengalami kenaikan tipis menjadi Rp17.707 per liter, naik dari sebelumnya Rp17.475 per liter.
Untuk gula konsumsi, harga naik menjadi Rp18.692 per kg, dari sebelumnya Rp18.386 per kg, menunjukkan adanya tekanan dari sektor hulu, khususnya terkait biaya produksi dan distribusi.