Agung Nugroho, Ketua Kelompok Kerja Karet PISAgro, juga menekankan dampak positif dari dialog ini untuk memperkuat hilirisasi karet di Muba.
Sementara itu Kepala Dinas Perkebunan Muba Ahkmad Toyibir menyatakan Tuntutan pasar global, khususnya dari Uni Eropa, terhadap produk bebas deforestasi (EUDR) memang memerlukan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan.
Ini mencakup tidak hanya pemerintah, tetapi juga perusahaan offtaker dan mitra lainnya.
Kegiatan yang dilakukan oleh Pis Agro bersama konsorsium LTKL adalah langkah positif menuju pencapaian tujuan tersebut.
Dengan adanya dukungan dari semua pihak, diharapkan proses penerbitan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) bagi petani karet di Musi Banyuasin bisa dimaksimalkan.
STDB sangat penting sebagai bukti bahwa kebun karet di daerah tersebut bebas dari praktik deforestasi. Kolaborasi ini bisa menjadi model yang baik untuk daerah lain dalam mencapai keberlanjutan dan memenuhi standar pasar global.
Mari kita terus mendukung upaya ini demi masa depan yang lebih baik!
Acara ini akan dilanjutkan dengan diskusi serta kunjungan lapangan ke kebun petani karet untuk memetakan masalah dan risiko yang dihadapi di lapangan.*