Bahkan dalam beberapa keluarga, resep sambal ini diwariskan dari generasi ke generasi sebagai simbol kecintaan terhadap masakan leluhur.
Berbeda dari sambal merah yang menggunakan cabe matang, sambal cabe ijo memiliki karakter rasa yang lebih segar dengan tingkat kepedasan yang tidak terlalu menyengat.
Warna hijau alaminya berasal dari bahan utama yang belum mengalami proses pematangan sempurna.
Beberapa ciri khas sambal cabe ijo antara lain:
Aroma khas dan menggoda: Campuran bawang dan tomat hijau menciptakan wangi harum yang menggugah selera.
Rasa gurih dan segar: Tidak terlalu asin atau manis, sambal ini menawarkan rasa gurih dari minyak dan bumbu tumisan.
Tekstur kasar namun lembut: Cabe tidak diulek terlalu halus, sehingga memberikan sensasi menggigit saat dimakan.
Pembuatan sambal cabe ijo cukup sederhana namun memerlukan teknik khusus agar rasa dan aroma yang dihasilkan maksimal.
Berikut langkah-langkah umum dalam pembuatannya:
Rebus atau kukus bahan-bahan utama seperti cabe hijau besar, cabe rawit hijau, tomat hijau, bawang merah, dan bawang putih selama beberapa menit hingga layu.
Haluskan bahan secara kasar menggunakan ulekan atau blender dengan teknik pulse agar tekstur tidak terlalu halus.
Tumis sambal menggunakan minyak panas, tambahkan daun jeruk atau serai untuk aroma, lalu beri garam, gula, dan penyedap secukupnya.
Masak hingga matang dan mengeluarkan aroma harum.
Proses ini akan menghasilkan sambal yang sedap, tidak berair, dan awet untuk disimpan beberapa hari dalam wadah tertutup.
Sambal cabe ijo sering dijadikan pelengkap nasi padang yang berisi rendang, ayam pop, telur balado, atau dendeng balado.
Namun, sambal ini juga cocok disandingkan dengan berbagai jenis lauk lainnya, seperti: