JAKARTA - Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan bahwa masuknya Indonesia dalam kelompok ekonomi dunia BRICS merupakan inisiasi langsung dari Presiden Prabowo Subianto guna menunjukkan pentingnya posisi Indonesia di internasional.
Seskab Teddy yang mendampingi Presiden Prabowo menghadiri hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu (6/7) mengatakan bahwa Indonesia disambut baik dalam pertemuan tersebut.
"Masuknya Indonesia dalam keanggotaan BRICS merupakan inisiasi langsung dari Presiden Prabowo di tahun pertamanya menjadi Presiden Republik Indonesia, dan disambut baik oleh seluruh anggota BRICS," kata Seskab Teddy dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
BACA JUGA:Pilkada Digelar 2031, Bamsoet Dukung Pemisahan Pemilu Nasional dan Daerah
BACA JUGA:Perluas Wilayah Pelaksanaan Program Agroforestry
Seskab menjelaskan bahwa KTT yang mengusung tema "Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance" itu merupakan KTT BRICS pertama yang dihadiri oleh Presiden Prabowo dan pertama kalinya Indonesia menjadi anggota penuh pada tahun 2025.
Setelah dinyatakan resmi menjadi anggota penuh pada Januari 2025, Indonesia pun diterima dengan cepat menjadi anggota ke-10 BRICS.
"Hal ini menunjukkan betapa pentingnya posisi Indonesia di dunia internasional," kata Teddy.
BACA JUGA:Aksi Perdamaian Palestina
BACA JUGA:Bahas Peningkatan Fasilitas Kesehatan
Dengan anggota awal sebanyak lima negara, kini anggota BRICS telah berkembang menjadi sepuluh negara resmi, antara lain Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Etiopia, Iran, dan Indonesia.
Seskab menjelaskan kesepuluh anggota ini merepresentasikan 50 persen jumlah penduduk dunia, dan 35 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau GDP global.
Presiden Prabowo meyakini keikutsertaan Indonesia dalam BRICS akan memperkuat posisi Indonesia di kancah global, serta menekankan pentingnya kerja sama antarnegara guna mendukung stabilitas dan kemakmuran dunia.
BACA JUGA:Putusan MK Akan Disikapi Bersama Para Partai Politik
BACA JUGA:Dorong Pemerintah Terus Berdiplomasi