"Untuk tahun ini kita kesulitan bahan baku kelapa, karena cukup langka dan harganya juga lumayan tinggi," ungkapnya.
BACA JUGA:Pemkot Lubuklinggau Kirim 74 Purna Paskibraka ke Pelatihan Bela Negara
BACA JUGA:Inisiatif Cegah Lakalantas: Polres Mura Pasang Plang Peringatan di Lokasi Minim Penerangan
Sedangkan untuk bambu di wilayah Desa Karang Raja sudah terbatas sehingga butub usaha lebih mencari ke wilayah-wilayah yang cukup jauh dari desa untuk mendapatkan bambu.
"Meski demikian, semua itu tetap diusahakan, karena menjadi kepuasan tersendiri bagi kami warga Desa Karang Raja jika bisa melaksanakan kegiatan Melemang," ucapnya.
Seiring perkembangan zaman, isian lemang yang umumnya lemang udang dan pisang, kini sudah semakin bermacam-macam.
"Kita sudah mulai ada lemang durian dan coba lemang original yang tanpa udang untuk pembanding rasa," beber Deffri.
BACA JUGA:Ogan Ilir Tetapkan Status Siaga Darurat, Karhutla Capai 25 Hektar Lebih
BACA JUGA:Bangun Jam 4 Pagi! Retret Pelajar Sumsel Ini Ajarkan Disiplin, Karakter, dan Tolak Kekerasan
Deffri berharap ke depannya generasi-generasi selanjutnya dapat terus melestarikan adat budaya Melemang ini.
"Utamanya agar tetap mengingat leluhur dan menjalin silaturahmi dengan keluarga-keluarga yang jauh.