Sementara Endang warga Kota Prabumulih lainnya yang sebelumnya juga sempat antre namun akhirnya dirinya memilih pulang tanpa membeli apapun.
BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Gerak Cepat, Sriwijaya FC Segera Miliki Presiden Klub
BACA JUGA:Kelulusan PPPK Nakes Dibatalkan, Ada Potensi Indikasi KKN ?
Endang mengatakan, harga komoditi yang dijual di pasar murah tidak beda jauh dengan harga pasar dan warung.
“Bedanyo tipis nian, kalau di pasar telur dijual Rp14.500 perkilo tadi di pasar murah aku tanya dijual Rp14.000. mendingan aku ke pasar sekalian beli yang lain,” tuturnya.
Senada dikatakan Yani, warga Kecamatan Prabumulih Timur, menurut ibu rumah tangga ini harga minyak sayur yang dijual di pasar murah justru lebih mahal dari harga minyak sayur di mini market.
“Baru 2 hari lalu aku beli di minimarket minyak 2 liter Cuma Rp24 ribu, sedangkan di pasar murah kalau aku hitung-hitung lebih mahal lima ratus rupiah perkilonya,” imbuhnya.
Penjabat (Pj) Walikota Prabumulih, H Elman ST MM, Pj Walikota Prabumulih, H Elman ST MM, mengatakan bahwa salah satu langkah yang dilakukan dalam rangka menekan inflasi di kota Prabumulih yakni dengan menggelar pasar murah dan pangan murah.
“Ini memang dari presiden dan menteri, tadi kita baru sudah vidcon dengan pak Menteri dan pak gubernur, jadi hari ini serentak di Sumatera Selatan,” ungkap Elman ketika diwawancarai usai launching GPISS.
Dikatakan Elman, pasar murah dan pangan murah tersebut akan dilaksanakan setiap minggu.
“Setiap minggu kita adakan pasar murah dan pangan murah, beda-beda tempatnya. Untuk hari ini kita laksanakan disini nanti minggu depan beda lagi tempatnya dan itu terus kita lakukan setiap minggunya sampai hari Raya Idul Fitri mendatang,” tuturnya.
Ketika dikonfirmasi terkait keluhan Masyarakat yang menyebutkan harga komoditi yang dijual tidak selesih jauh dengan harga pasar mengatakan bahwa, pihaknya akan membahas kembali terkait harga komoditi yang dijual tersebut.
“Nanti akan kita bicarakan lagi, karena inikan gini kitakan dari hargaa HET (harga eceran tertinggi). Ndak ada (selisih) seribu, kita baca itu kemarin sudah kita rapatkan tidak ada basingnya itu dan kita sudah koreksi itu,” tuturnya.
Sementara itu dari pantauan Palpos, tampak ratusan warga rela mengantre untuk membeli bahan pokok dan pangan yang dijual oleh pemerintah tersebut.
Adapun bahan pokok dan pangan yang dijual yakni, beras SPHP Rp54 ribu/5kg dan dibatasi 1 orang maksimal 2 karung. Bawang merah 1 kg dijual di harga Rp24 ribu, bawang putih dijual 1 kg Rp31 ribu.
Lanjut dengan telur Rp24 ribu/kg dan minyak Rp12.500/1 liter. ***