Ragam Varian dan Inovasi Dodol Ketan
Seiring perkembangan zaman, dodol ketan juga mengalami banyak inovasi.
Jika dahulu dodol hanya hadir dalam rasa original berbahan dasar ketan hitam atau ketan putih, kini dodol telah hadir dengan berbagai varian rasa, seperti durian, pandan, cokelat, bahkan keju.
Inovasi ini dimaksudkan untuk menjangkau selera pasar yang lebih luas, khususnya generasi muda yang menyukai variasi rasa.
“Anak-anak sekarang lebih tertarik kalau dodol dikemas modern dan punya rasa kekinian. Tapi tetap, resep dasarnya tidak kami ubah,” kata Yanti, pemilik usaha dodol ketan "Kenyal Rasa" di Palembang.
Tak hanya inovasi rasa, kemasan dodol juga dibuat lebih menarik dan higienis.
Produk dodol modern kini banyak dijumpai dalam kemasan plastik kedap udara atau box eksklusif, menjadikannya cocok sebagai oleh-oleh khas daerah.
Dodol ketan telah menjadi salah satu produk unggulan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di berbagai daerah.
Pemerintah daerah dan dinas terkait kerap memberikan pelatihan dan bantuan peralatan kepada para pelaku usaha dodol agar mereka dapat meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk.
Di Garut, misalnya, dodol telah menjadi ikon kuliner daerah yang menyumbang penghasilan besar bagi pelaku UMKM lokal.
Sementara di Sumatera Selatan, dodol ketan menjadi sajian wajib di berbagai acara adat, seperti pernikahan dan syukuran.
Menurut data Dinas Koperasi dan UKM, permintaan terhadap dodol ketan meningkat signifikan menjelang hari-hari besar seperti Lebaran dan Natal.
Bahkan, dalam pameran produk lokal, dodol ketan kerap menjadi incaran utama para pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri.
Selain lezat, dodol ketan juga mengandung nilai gizi dari bahan-bahan alami yang digunakan.
Ketan sebagai bahan utama mengandung karbohidrat kompleks yang dapat menjadi sumber energi.
Santan kelapa kaya akan lemak sehat, sementara gula merah mengandung zat besi dan mineral lainnya.