32 Warga Tak Mampu Ikuti Uji Kompetensi OLB di PPSDM Cepu, Langkah Nyata Prabumulih Kurangi Kemiskinan

Minggu 29 Jun 2025 - 18:07 WIB
Reporter : Prabu
Editor : Yuli

KORANPALPOS.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat, khususnya mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu. 

Setelah menjalani pelatihan dan praktik lapangan selama 30 hari, sebanyak 32 peserta Program Pelatihan Operator Lantai Bor (OLB) atau Floorman akhirnya resmi diberangkatkan ke Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Migas Cepu, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah.

Mereka akan mengikuti uji kompetensi selama tiga hari, dimulai 30 Juni hingga 2 Juli 2025 mendatang.

BACA JUGA:KORMI Goes to School Dimulai dari Muba: Cik Ujang Gaungkan Permainan Tradisional dan Senam Sehat

BACA JUGA:Wagub Cik Ujang Apresiasi Festival Kitek Nia 2025, Muba Siap Jadi Tuan Rumah Porprov XV

Uji kompetensi ini merupakan tahap akhir dari pelatihan yang telah mereka jalani, dan menjadi syarat penting untuk memperoleh sertifikat keahlian resmi dari PPSDM Cepu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Prabumulih, H. Sanjay Yunus SH MH, mengatakan bahwa program pelatihan dan uji kompetensi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Prabumulih, khususnya masyarakat miskin yang selama ini sulit mendapatkan akses pelatihan kerja yang layak.

“Peserta pelatihan Operator Lantai Bor akan menjalani ujian teori dan praktik yang mencakup semua materi yang telah dipelajari selama pelatihan. Kita harapkan mereka bisa lulus semuanya dengan hasil terbaik,” ungkap Sanjay dalam wawancara melalui telepon, Minggu, 29 Juni 2025.

BACA JUGA:Polres Muratara Sita Excavator Tambang Ilegal di Ulu Rawas, Komitmen Jaga Lingkungan dan Ketertiban

BACA JUGA:Kemunculan Sepasang Buaya di Sungai Rotan Hebohkan Warga Ogan Ilir

Menurut Sanjay, peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat resmi dari PPSDM Cepu, yang memiliki legitimasi nasional bahkan internasional di dunia kerja, khususnya di sektor migas (minyak dan gas bumi).

Sertifikat ini menjadi syarat wajib bagi siapa pun yang ingin melamar kerja sebagai operator lantai bor di perusahaan migas maupun subkontraktor (subkon) Pertamina.

Dengan memiliki sertifikat tersebut, para peserta berpeluang besar untuk diterima bekerja, baik di proyek-proyek eksplorasi migas dalam negeri maupun luar negeri.

BACA JUGA:924 Pelari Ramaikan Bhayangkara Fun Run 2025 Polres Prabumulih

BACA JUGA:Tegaskan Pentingnya Peran Masjid Sebagai Tempat Ibadah dan Penguatan Nilai-nilai Islam

“Kita berharap mereka semua bisa diterima kerja. Banyak subkon Pertamina yang membutuhkan tenaga bersertifikasi, dan ini bisa menjadi jalan keluar bagi keluarga tidak mampu untuk lepas dari jerat kemiskinan,” jelas Sanjay.

Keberhasilan 32 peserta angkatan pertama ini menjadi tolok ukur keberlanjutan program pelatihan serupa di tahun-tahun mendatang.

Kategori :