Secara dimensi, Civic Ferio hadir dengan panjang 3.995 mm, lebar 1.615 mm, tinggi 1.385 mm, dan wheelbase 2.620 mm.
Ukuran ini menjadikan Ferio stabil saat dikendarai namun tetap gesit di jalanan kota.
Posisi duduk pengemudi dirancang ergonomis, visibilitas ke segala arah cukup baik, dan suspensinya disetel seimbang—cukup empuk untuk harian, namun tetap responsif di tikungan.
Tak heran jika Civic Ferio juga sering digunakan dalam kompetisi slalom atau gymkhana, bahkan hingga hari ini.
Masuk ke kabin, Civic Ferio menawarkan tata ruang yang cukup luas untuk sedan kompak.
Layout dashboard-nya simpel namun elegan, khas Honda.
Material interior memang tidak semewah mobil masa kini, tetapi terasa solid dan tahan lama.
Beberapa unit varian tinggi (seperti Ferio EX atau Ferio SR) bahkan sudah dibekali fitur modern pada masanya, seperti AC digital, power window, central lock, electric mirror, dan sistem audio bawaan yang layak.
Dengan sedikit sentuhan personalisasi, interior Ferio bisa tampil jauh lebih menarik—baik untuk gaya klasik OEM atau gaya racing.
Salah satu kekuatan Honda Civic Ferio adalah dukungan komunitas dan aftermarket.
Di Indonesia, komunitas pemilik Ferio tersebar di berbagai kota besar. Mereka sering melakukan kegiatan seperti kopdar, touring, kontes modifikasi, hingga track day di sirkuit.
Suku cadang, baik orisinal maupun modifikasi, juga masih melimpah. Mesin D-series punya banyak varian yang kompatibel, bahkan beberapa penggemar melakukan swap ke mesin B16, B18, atau K20 untuk performa yang jauh lebih tinggi.
Karena itu, banyak anak muda—bahkan generasi milenial dan Gen Z—yang menjadikan Ferio sebagai mobil pertama mereka.
Selain tampilannya keren, biaya perawatan pun relatif ramah di kantong.
Harga Honda Civic Ferio di pasar mobil bekas tergolong cukup terjangkau untuk ukuran mobil yang ikonic.
Harga bervariasi tergantung kondisi dan modifikasi, mulai dari sekitar Rp 45 jutaan hingga Rp 90 jutaan.