BPDP dan Kementan Gelar Pelatihan Pengembangan SDM Pekebun Sawit di Sumsel: Siapkan Petani Hadapi Era Global !

Selasa 17 Jun 2025 - 22:06 WIB
Reporter : Ika
Editor : Maryati

• Pelatihan Pengembangan Lembaga dan Usaha Angkatan I: 29 peserta

BACA JUGA:Operasi Senpi Musi 2025, Polsek Sungai Lilin Terima Penyerahan Senpi

BACA JUGA:Tim KPK RI Kembali Lakukan Penggeledahan di Kabupaten OKU

• Pelatihan Pengembangan Lembaga dan Usaha Angkatan II: 27 peserta

“Ini bukan hanya tentang teknis berkebun. Kami ingin petani sawit di daerah juga memahami manajemen usaha, komunikasi organisasi, serta kepemimpinan agar mereka mampu beradaptasi dan bersaing,” tegasnya.

Dr. Idha menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan kepada pekebun sawit agar mampu menghadapi era persaingan global yang ketat.

Menurutnya, produk-produk hasil perkebunan, termasuk CPO (Crude Palm Oil), tak lagi cukup hanya dilihat dari kuantitas, tapi juga kualitas, keberlanjutan, dan nilai tambah.

BACA JUGA:Pemkab Muba dan BPJS Bahas Implementasi Strategi Penguatan Rekrutmen Cakupan dan Tingkat Keaktifan Peserta

BACA JUGA:Empat Pejabat di Wilayah Hukum Polres OKI Berganti : Iptu Feri Jabat Kasat Intelkam

“Pasar global menuntut produk dengan kualitas tinggi dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, pelatihan seperti ini harus menjadi momentum bagi pekebun untuk bertransformasi,” ujarnya.

Ia juga mengajak peserta untuk memanfaatkan pelatihan ini secara maksimal agar bisa membangun lembaga tani yang mandiri, produktif, dan profesional.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, Ir. Agus Darwa, M.Si, menyambut positif terselenggaranya pelatihan ini. Ia menilai kegiatan ini sangat relevan dengan kondisi perkebunan di Sumatera Selatan yang memiliki luas lahan mencapai 9,4 juta hektare, dengan 2,8 juta hektare di antaranya merupakan lahan perkebunan, termasuk 1,2 juta hektare khusus kelapa sawit.

“Dengan luas lahan tersebut, Sumsel menempati peringkat kelima nasional dalam produksi kelapa sawit. Ini potensi luar biasa yang harus kita kelola dengan pendekatan berbasis ilmu dan teknologi,” kata Agus.

Ia juga mengungkapkan bahwa kuota pelatihan yang diperoleh Sumsel setiap tahun tergolong besar, yakni lebih dari 2.000 orang peserta. Ini menjadi peluang besar untuk mentransformasi cara kelola sawit rakyat menuju sistem yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Agus menegaskan bahwa sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit, memegang peran strategis dalam mendongkrak ekonomi daerah dan nasional. Namun untuk mewujudkan potensi tersebut, dibutuhkan SDM yang unggul, adaptif terhadap teknologi, serta memiliki jiwa kewirausahaan.

“Oleh karena itu, edukasi dan pelatihan ini sangat penting. Kami mendorong peserta untuk mengikuti kegiatan ini secara serius dan aktif. Jangan hanya hadir secara fisik, tapi juga harus menangkap ilmunya untuk diterapkan di lapangan,” ujarnya.

Kategori :