Angkat dan sajikan.
Sambal kentang bukan hanya cocok untuk menu harian, tetapi juga menjadi lauk khas saat lebaran.
Hidangan ini sering kali hadir di meja makan bersama opor ayam, rendang, dan ketupat.
Kelebihannya yang tahan lama tanpa bahan pengawet menjadikannya pilihan praktis untuk suguhan tamu atau hantaran ke sanak saudara.
Selain itu, sambal kentang juga populer sebagai isian nasi kotak, bekal piknik, hingga makanan rumahan yang dijual secara online.
Dengan kemasan menarik dan variasi rasa seperti sambal kentang teri, sambal kentang udang, dan sambal kentang manis pedas, menu ini sukses mencuri perhatian pasar kuliner digital.
Meskipun dikenal sebagai makanan pendamping, sambal kentang juga memiliki kandungan gizi yang patut diperhitungkan.
Kentang mengandung karbohidrat kompleks, vitamin C, kalium, dan serat yang baik untuk pencernaan.
Bawang dan cabai sebagai bahan dasar sambalnya juga memiliki khasiat antiradang dan memperkuat daya tahan tubuh.
Namun, karena proses pengolahan kentang dilakukan dengan cara digoreng, penting untuk mengonsumsi sambal kentang secara seimbang.
Mengkombinasikannya dengan sayur segar atau lauk berprotein seperti tahu, tempe, dan telur akan menjadikan sajian ini lebih sehat dan bergizi.
Popularitas sambal kentang yang terus meningkat membuka peluang usaha rumahan yang menjanjikan.
Cukup dengan modal sederhana, banyak pelaku UMKM yang berhasil menjual sambal kentang dalam bentuk kemasan botol atau toples.
Daya tahan yang cukup lama (hingga 2 minggu jika disimpan di suhu ruang, atau lebih lama di kulkas) menjadikan produk ini mudah dikirimkan ke luar kota atau dijual secara online.
Dengan penambahan label halal, komposisi bahan yang jelas, dan strategi pemasaran digital yang tepat, sambal kentang rumahan bisa bersaing di pasaran.
Bahkan, beberapa produk sambal kentang lokal telah berhasil menembus pasar ekspor ke Malaysia dan Singapura.